Presiden FIFA prihatin dengan penundaan kualifikasi Piala Dunia

Sabtu, 19 September 2020 15:38 WIB

Jakarta (ANTARA) - Presiden FIFA Gianni Infantino mengaku sangat prihatin dengan penundaan berturut-turut kualifikasi Piala Dunia 2022 yang disebabkan oleh pandemi COVID-19.

"Saya prihatin dan ini jelas merupakan masalah nyata, terutama jika pandemi tidak berhenti atau mereda, atau kami tidak mulai bermain dengan cara normal," kata Infantino kepada wartawan seusai Kongres FIFA seperti dikutip Reuters, Sabtu WIB.

Selain penundaan waktu penyelenggaraan, pandemi COVID-19 yang berkepanjangan kemungkinan juga akan membuat FIFA melakukan penyesuaian format turnamen dalam beberapa kasus.

"Kami berada di tangan otoritas kesehatan," kata Infantino.

Baca juga: Presiden FIFA temui Trump untuk membahas Piala Dunia 2026
Baca juga: FIFA longgarkan kewajiban klub lepas pemain untuk bela timnas

Kualifikasi Piala Dunia Zona Amerika Selatan, yang dimulai pada Maret, tidak akan berlangsung hingga bulan depan, sedangkan awal turnamen CONCACAF, yang seharusnya dilakukan bulan ini, telah ditunda hingga Maret tahun depan. Sementara itu, enam pertandingan telah ditunda dalam kompetisi kualifikasi Zona Asia.

Infantino mengatakan bahwa badan sepak bola dunia telah membuka kemungkinan adanya tambahan untuk pertandingan internasional pada Januari 2022. Jika terlaksana ini merupakan sesuatu yang dapat mengecewakan klub-klub Eropa yang harus melepaskan pemain mereka.

Alternatif solusi yang mungkin diambil adalah memainkan tahap kualifikasi di satu tempat, bukan di kandang atau tandang (home and away).

Baca juga: Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia ditunda sampai 2021
Baca juga: AFC umumkan usulan jadwal baru kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia


Infantino menambahkan bahwa slot November/Desember untuk Piala Dunia 2022 di Qatar setidaknya memberi FIFA ruang untuk bernafas.

Infantino juga melontarkan kritik terselubung terhadap Serie A Italia, di mana Juventus telah memenangkan gelar selama sembilan musim terakhir, dan ia menyarankan bahwa sistem playoff pun dapat menjadi alternatif dari format konvensional kandang dan tandang untuk liga nasional.

"Seseorang mengatakan kepada saya bahwa hal-hal ini terdengar seperti NBA dan tidak begitu bagus untuk sepak bola. Namun, saya bertanya kepada Anda ... apakah menurut kami liga Italia sangat menarik dalam sembilan tahun terakhir? Persaingan macam apa di mana 90% tim ingin finis di posisi kedua?."

"Bukan presiden FIFA yang mengatakan bagaimana sepak bola harus dimainkan ... tapi sah untuk berpikir ada cara lain untuk memainkan kompetisi," kata Infantino.

Baca juga: CONMEBOL konfirmasi kualifikasi Piala Dunia dilanjutkan pada September
Baca juga: Jangan ludahi dan ciumi bola, kata CONMEBOL

 

Pewarta : Dadan Ramdani
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

New York terpilih untuk menyelenggarakan final Piala Dunia 2026

05 February 2024 8:40 Wib

Arab Saudi tuan rumah Piala Dunia 2034

01 November 2023 13:15 Wib

Presiden Joko Widodo tidak mau Indonesia terkucilkan dari peta sepak bola dunia

31 March 2023 15:42 Wib, 2023

FIFA kutuk invasi Rusia ke Ukraina

25 February 2022 5:35 Wib, 2022

FIFA desak Liga Inggris dan Liga Spanyol tak halangi pemain bela negaranya

26 August 2021 5:33 Wib, 2021
Terpopuler

RTMM-SPSI ajak pekerja informal ikut jaminan sosial ketenagakerjaan

PERISTIWA - 04 May 2024 6:23 Wib

Dadang Somantri berharap pekerja kompeten dan terampil

PERISTIWA - 02 May 2024 8:39 Wib

Kemenag Surakarta: Lansia jadi prioritas petugas haji

PERISTIWA - 30 April 2024 8:24 Wib

ANTARA Biro Jateng lepas mahasiswa magang Polines

PERISTIWA - 04 May 2024 6:37 Wib

BPJS Kesehatan Purwokerto dan mitra RS pastikan prosedur pelayanan

PERISTIWA - 02 May 2024 9:05 Wib