Malang (ANTARA) - Manajemen Arema FC secara resmi memperkenalkan pelatih baru asal Brasil Carlos Carvalho de Oliveira untuk mengarsiteki tim berjuluk Singo Edan, setelah pelatih sebelumnya Mario Gomez memutuskan untuk mundur beberapa waktu lalu.
"Beberapa nama terkumpul, akhirnya mengerucut ke Coach Carlos. Kami sudah melihat pengalaman, dan track record, dan kebetulan pernah melatih di Asia Tenggara, Vietnam," kata General Manajer Arema FC Ruddy Widodo
di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis.
Ruddy mengatakan bahwa pasca mundurnya Mario Gomez beberapa waktu lalu, pihak manajemen memiliki beberapa calon potensial pelatih untuk Arema FC. Namun, pada akhirnya pilihan jatuh untuk pria yang berusia 59 tahun itu.
Ruddy menjelaskan, dengan adanya pelatih baru untuk tim Singo Edan tersebut, diharapkan bisa menjadi batu loncatan untuk Arema FC, agar lebih bisa berprestasi dalam kompetisi Liga Indonesia.
Menurut Ruddy, batu loncatan tersebut dipersiapkan guna menghadapi musim 2021 yang diperkirakan lebih berat ketimbang musim 2020. Pada 2020, musim kompetisi akan berjalan dengan waktu yang pendek, dengan regulasi tanpa ada degradasi akibat pandemi COVID-19.
"Mulai hari ini, semoga coach Carlos ini bisa membawa keberuntungan untuk Arema FC kedepannya. Ini sebagai loncatan untuk tim ini, untuk musim 2021," kata Ruddy.
Baca juga: LIB dapat dukungan dari Polda Jatim gelar Liga 1 dan 2
Baca juga: Arema FC rekrut dua pemain muda asal Brasil
Sementara itu Carlos Oliveira menyatakan bahwa dirinya tidak main-main dalam menangani tim Arema FC. Tawaran dari Arema FC adalah bukti keserlusan dan komitmen dirinya untuk membawa Arema FC meraih hasil maksimal pada musim ini.
"Saya selalu menjunjung tinggi tim yang saya bela. Saya selalu ingin memberikan prestasi terbaik, saya tegaskan saya tidak main-main disini," ungkap pelatih kelahiran 4 juni 1961 ini.
Pelatih yang pada 2019 lalu menangani klub Vietnam Becamex Binh Duong ini sangat senang dengan suasana di Arema FC, bahkan dia merasa mendapatkan motivasi besar dengan kebersamaan dan kekompakan yang ditunjukkan ketika pertama kali hadir di kantor Arema FC.
Pada Agustus 2020, pelatih Arema FC sebelumnya Mario Gomez menyatakan mundur dari Arema FC. Gomez dan Manajemen Arema FC, tidak menemukan kata sepakat terkait kebijakan renegosiasi kontrak, yang merupakan dampak dari pendemi COVID-19.
Renegosiasi kontrak bagi pemain dan pelatih Arema FC, dilandasi surat keputusan dari Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Nomor SKEP/53/VI/2020 tentang Kelanjutan Kompetisi Dalam Keadaan Luar Biasa.
Dalam surat keputusan yang terbit pada 27 Juni 2020 tersebut, pada poin ketiga, PSSI menyebutkan bahwa renegosiasi kontrak berada pada kisaran 50 persen bagi setiap klub Liga 1 Indonesia.
Baca juga: Mario Gomez tepis isu berlabuh bersama Borneo FC karena uang
Baca juga: DPRD tetapkan 11 Agustus sebagai Hari Arema untuk warga Kota Malang
"Beberapa nama terkumpul, akhirnya mengerucut ke Coach Carlos. Kami sudah melihat pengalaman, dan track record, dan kebetulan pernah melatih di Asia Tenggara, Vietnam," kata General Manajer Arema FC Ruddy Widodo
di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis.
Ruddy mengatakan bahwa pasca mundurnya Mario Gomez beberapa waktu lalu, pihak manajemen memiliki beberapa calon potensial pelatih untuk Arema FC. Namun, pada akhirnya pilihan jatuh untuk pria yang berusia 59 tahun itu.
Ruddy menjelaskan, dengan adanya pelatih baru untuk tim Singo Edan tersebut, diharapkan bisa menjadi batu loncatan untuk Arema FC, agar lebih bisa berprestasi dalam kompetisi Liga Indonesia.
Menurut Ruddy, batu loncatan tersebut dipersiapkan guna menghadapi musim 2021 yang diperkirakan lebih berat ketimbang musim 2020. Pada 2020, musim kompetisi akan berjalan dengan waktu yang pendek, dengan regulasi tanpa ada degradasi akibat pandemi COVID-19.
"Mulai hari ini, semoga coach Carlos ini bisa membawa keberuntungan untuk Arema FC kedepannya. Ini sebagai loncatan untuk tim ini, untuk musim 2021," kata Ruddy.
Baca juga: LIB dapat dukungan dari Polda Jatim gelar Liga 1 dan 2
Baca juga: Arema FC rekrut dua pemain muda asal Brasil
Sementara itu Carlos Oliveira menyatakan bahwa dirinya tidak main-main dalam menangani tim Arema FC. Tawaran dari Arema FC adalah bukti keserlusan dan komitmen dirinya untuk membawa Arema FC meraih hasil maksimal pada musim ini.
"Saya selalu menjunjung tinggi tim yang saya bela. Saya selalu ingin memberikan prestasi terbaik, saya tegaskan saya tidak main-main disini," ungkap pelatih kelahiran 4 juni 1961 ini.
Pelatih yang pada 2019 lalu menangani klub Vietnam Becamex Binh Duong ini sangat senang dengan suasana di Arema FC, bahkan dia merasa mendapatkan motivasi besar dengan kebersamaan dan kekompakan yang ditunjukkan ketika pertama kali hadir di kantor Arema FC.
Pada Agustus 2020, pelatih Arema FC sebelumnya Mario Gomez menyatakan mundur dari Arema FC. Gomez dan Manajemen Arema FC, tidak menemukan kata sepakat terkait kebijakan renegosiasi kontrak, yang merupakan dampak dari pendemi COVID-19.
Renegosiasi kontrak bagi pemain dan pelatih Arema FC, dilandasi surat keputusan dari Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Nomor SKEP/53/VI/2020 tentang Kelanjutan Kompetisi Dalam Keadaan Luar Biasa.
Dalam surat keputusan yang terbit pada 27 Juni 2020 tersebut, pada poin ketiga, PSSI menyebutkan bahwa renegosiasi kontrak berada pada kisaran 50 persen bagi setiap klub Liga 1 Indonesia.
Baca juga: Mario Gomez tepis isu berlabuh bersama Borneo FC karena uang
Baca juga: DPRD tetapkan 11 Agustus sebagai Hari Arema untuk warga Kota Malang