Semarang (ANTARA) - Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang menjamin penerapan protokol kesehatan yang ketat untuk mencegah penyebaran COVID-19 dalam ujian Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) CPNS formasi 2019 yang akan digelar 12-18 September 2020.
Ketua Panitia Tes SKB CPNS dari Udinus Semarang, Mohamad Sidiq, di Semarang, Jumat, mengatakan terdapat tujuh daerah di Jawa Tengah yang akan menggelar ujian lanjutan seleksi CPNS tersebut di kampus itu.
Ketujuh daerah tersebut meliputi Kota Semarang, Pekalongan, dan Tegal, serta Kabupaten Batang, Brebes, Tegal, dan Wonosobo.
Baca juga: Wakapolri berniat berdayakan preman pasar awasi protokol kesehatan
Sidiq menjelaskan pelaksanaan protokol kesehatan tidak hanya terhadap para peserta dan petugas, namun juga seluruh perangkat pendukung ujian.
"Protokol kesehatan diterapkan sejak peserta datang hingga membubarkan diri usai ujian," katanya.
Saat akan memasuki ruang ujian, panitia telah menyiapkan jalur khusus yang dilengkapi dengan tempat mencuci tangan serta bilik disinfektan.
Petugas juga akan mengecek suhu tubuh peserta sebelum masuk tempat ujian.
Panitia juga telah menyediakan 212 komputer untuk ujian yang terbagi dalam dua sesi di setiap harinya itu.
"Tiap selesai pelaksanaan tes, petugas akan membersihkan komputer dengan menggunakan disinfektan sebelum dipergunakan peserta di sesi berikutnya," katanya.
Selama sepekan pelaksanaan ujian itu, kata dia, terdapat 3.945 peserta yang akan menjalani tes berbasis Computer Assisted Test (CAT) tersebut.
Untuk mencegah kerumunan, panitia melarang pengantar ujian menunggu atau memarkir kendaraannya sekitar kompleks kampus Udinus.
Dalam pelaksanaan ujian nanti, panitia juga menyediakan satu ruang khusus bagi peserta yang suhu tubuhnya di atas 37,5 derajat Celsius.
"Untuk yang suhu tubuhnya lebih dari 37,5 derajat Celsius tetap bisa ikut ujian di ruang khusus yang disediakan," katanya.
Ia menambahkan dalam pelaksanaan ujian SKB ini Udinus juga melibatkan Dinas Kesehatan serta Satgas Penanganan COVID-19 Kota Semarang.
Baca juga: Satgas COVID-19 Pekalongan jaring puluhan pelanggar protokol kesehatan
Baca juga: Satpol PP Kudus tindak 859 warga tak patuh protokol kesehatan
Ketua Panitia Tes SKB CPNS dari Udinus Semarang, Mohamad Sidiq, di Semarang, Jumat, mengatakan terdapat tujuh daerah di Jawa Tengah yang akan menggelar ujian lanjutan seleksi CPNS tersebut di kampus itu.
Ketujuh daerah tersebut meliputi Kota Semarang, Pekalongan, dan Tegal, serta Kabupaten Batang, Brebes, Tegal, dan Wonosobo.
Baca juga: Wakapolri berniat berdayakan preman pasar awasi protokol kesehatan
Sidiq menjelaskan pelaksanaan protokol kesehatan tidak hanya terhadap para peserta dan petugas, namun juga seluruh perangkat pendukung ujian.
"Protokol kesehatan diterapkan sejak peserta datang hingga membubarkan diri usai ujian," katanya.
Saat akan memasuki ruang ujian, panitia telah menyiapkan jalur khusus yang dilengkapi dengan tempat mencuci tangan serta bilik disinfektan.
Petugas juga akan mengecek suhu tubuh peserta sebelum masuk tempat ujian.
Panitia juga telah menyediakan 212 komputer untuk ujian yang terbagi dalam dua sesi di setiap harinya itu.
"Tiap selesai pelaksanaan tes, petugas akan membersihkan komputer dengan menggunakan disinfektan sebelum dipergunakan peserta di sesi berikutnya," katanya.
Selama sepekan pelaksanaan ujian itu, kata dia, terdapat 3.945 peserta yang akan menjalani tes berbasis Computer Assisted Test (CAT) tersebut.
Untuk mencegah kerumunan, panitia melarang pengantar ujian menunggu atau memarkir kendaraannya sekitar kompleks kampus Udinus.
Dalam pelaksanaan ujian nanti, panitia juga menyediakan satu ruang khusus bagi peserta yang suhu tubuhnya di atas 37,5 derajat Celsius.
"Untuk yang suhu tubuhnya lebih dari 37,5 derajat Celsius tetap bisa ikut ujian di ruang khusus yang disediakan," katanya.
Ia menambahkan dalam pelaksanaan ujian SKB ini Udinus juga melibatkan Dinas Kesehatan serta Satgas Penanganan COVID-19 Kota Semarang.
Baca juga: Satgas COVID-19 Pekalongan jaring puluhan pelanggar protokol kesehatan
Baca juga: Satpol PP Kudus tindak 859 warga tak patuh protokol kesehatan