Semarang (ANTARA) -
"Debat memang rencana dilakukan virtual, namun kandidat tetap bertatap muka, kemudian disiarkan melalui lembaga penyiaran publik atau swasta, lewat televisi atau radio, dan 'streaming' media sosial," kata Ketua KPU Provinsi Jateng Yulianto Sudrajat di Semarang, Kamis.
Ia memerinci, pada agenda tahapan debat antarkandidat pilkada dengan dipimpin moderator tersebut yang diperbolehkan hadir hanya para kandidat didampingi tim kampanye, dan Bawaslu.
"Para pendukung kandidat tidak perlu datang ke lokasi debat, cukup di rumah saya melihat dan mendengar siaran langsung lewat sejumlah media itu," ujarnya.
Terkait dengan kabupaten/kota yang hanya ada calon tunggal, Yulianto mengatakan bahwa debat antarkandidat pilkada akan diganti dengan penegasan visi dan misi yang juga akan disiarkan secara langsung.
"Kalau hanya diikuti satu paslon namanya bukan debat, melainkan penajaman visi dan misi, nanti ditanya moderator, lalu dipertajam oleh paslon," katanya.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengusulkan agar tahapan debat antarkandidat pilkada 2020 digelar secara virtual guna mengantisipasi meluasnya penyebaran COVID-19.
Selain itu, Ganjar juga usul agar para kandidat pilkada mengoptimalkan media sosial untuk menyampaikan visi misi masing-masing.
"Tahapan seperti penyampaian visi misi yang biasanya mengundang banyak massa, juga dapat dilakukan dengan memaksimalkan media sosial atau elektronik," ujarnya.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Tengah siap menggelar tahapan debat antarkandidat Pilkada 2020 secara virtual guna mengantisipasi meluasnya penyebaran COVID-19.
"Debat memang rencana dilakukan virtual, namun kandidat tetap bertatap muka, kemudian disiarkan melalui lembaga penyiaran publik atau swasta, lewat televisi atau radio, dan 'streaming' media sosial," kata Ketua KPU Provinsi Jateng Yulianto Sudrajat di Semarang, Kamis.
Ia memerinci, pada agenda tahapan debat antarkandidat pilkada dengan dipimpin moderator tersebut yang diperbolehkan hadir hanya para kandidat didampingi tim kampanye, dan Bawaslu.
"Para pendukung kandidat tidak perlu datang ke lokasi debat, cukup di rumah saya melihat dan mendengar siaran langsung lewat sejumlah media itu," ujarnya.
Terkait dengan kabupaten/kota yang hanya ada calon tunggal, Yulianto mengatakan bahwa debat antarkandidat pilkada akan diganti dengan penegasan visi dan misi yang juga akan disiarkan secara langsung.
"Kalau hanya diikuti satu paslon namanya bukan debat, melainkan penajaman visi dan misi, nanti ditanya moderator, lalu dipertajam oleh paslon," katanya.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengusulkan agar tahapan debat antarkandidat pilkada 2020 digelar secara virtual guna mengantisipasi meluasnya penyebaran COVID-19.
Selain itu, Ganjar juga usul agar para kandidat pilkada mengoptimalkan media sosial untuk menyampaikan visi misi masing-masing.
"Tahapan seperti penyampaian visi misi yang biasanya mengundang banyak massa, juga dapat dilakukan dengan memaksimalkan media sosial atau elektronik," ujarnya.