Vaksin Merah Putih diperkirakan produksi massal triwulan IV 2021

Rabu, 9 September 2020 14:32 WIB

Jakarta (ANTARA) - Menteri Riset dan Teknologi (Mensristek) Bambang Brodjonegoro memperkirakan vaksin Merah Putih yang sedang dikembangkan oleh peneliti dalam negeri dapat diproduksi dalam jumlah besar pada kuartal IV 2021.

"Perkiraannya triwulan IV 2021 kita bisa produksi dalam jumlah besar, dan nantinya akan melengkapi vaksin COVID-19 yang awalnya akan didatangkan dari kerja sama pihak luar, terutama dengan Sinovac (China), dan G42 dari Uni Emirat Arab,” kata Bambang yang juga merupakan Ketua Penanggung Jawab Tim Vaksin Merah Putih, usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu.

Selain uji klinis calon vaksin COVID-19 dari luar negeri, Indonesia juga tengah mengembangkan vaksin produksi dalam negeri yang dinamakan vaksin Merah Putih.

Bambang menjelaskan sebelum diproduksi secara besar pada triwulan IV 2021, terdapat beberapa proses yang harus dilewati, yakni uji pada hewan di akhir 2020, kemudian formulasi produksi untuk uji klinis tahap 1, 2 dan 3 di awal 2021.

Setelah itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akan menentukan keamanan dari vaksin tersebut. Jika BPOM menyatakan vaksin tersebut aman dan mampu untuk menjaga daya tahan tubuh, maka PT Bio Farma Persero akan melakukan produksi dalam jumlah besar.

“Harapannya tentunya proses vaksinasi nantinya bisa segera dikerjakan,” katanya.

Menristek menjelaskan bibit vaksin yang dikembangkan untuk menjadi vaksin Merah Putih itu menggunakan isolat virus yang beredar di Indonesia.

Dengan begitu, vaksin diharapkan akan efektif dan aman untuk menjaga daya tahan tubuh warga negara Indonesia terhadap virus corona tipe baru SARS CoV-2 yang menyebabkan penyakit COVID-19.

Saat ini, pengembangan bibit vaksin di dalam labortorium oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman sudah mencapai 50 persen.

Selain pengembangan vaksin oleh peneliti dalam negeri, pemerintah juga telah memperoleh komitmen pengadaan vaksin dari berbagai pihak di luar negeri untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek.

Komitmen itu didapatkan dari Sinovac, perusahaan biofarmasi asal China, dan G42. perusahaan teknologi di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, untuk 2020 dan 2021.

Baca juga: Presiden minta Tim Vaksin Merah Putih kerja cepat

Baca juga: Menristek: Lima institusi kembangkan Vaksin Merah Putih

Baca juga: Vaksin Merah Putih diharapkan bisa diproduksi triwulan III/2021

Baca juga: Menristek: Vaksin merah putih uji klinis awal tahun depan

 

 


Pewarta : Indra Arief Pribadi
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Kebakaran kapal kargo

01 December 2021 17:02 Wib, 2021

Pemilik pabrik antre beli GeNose

04 March 2021 16:09 Wib, 2021

Menristek apresiasi proses sertifikasi pesawat N219

12 December 2020 13:29 Wib, 2020

Menristek: Eijkman bersiap uji kandidat bibit vaksin COVID-19 di hewan

27 October 2020 15:44 Wib, 2020

Menteri: 180 juta orang perlu vaksin COVID-19 untuk kekebalan populasi

20 October 2020 18:11 Wib, 2020
Terpopuler

RTMM-SPSI ajak pekerja informal ikut jaminan sosial ketenagakerjaan

PERISTIWA - 04 May 2024 6:23 Wib

Dadang Somantri berharap pekerja kompeten dan terampil

PERISTIWA - 02 May 2024 8:39 Wib

Kemenag Surakarta: Lansia jadi prioritas petugas haji

PERISTIWA - 30 April 2024 8:24 Wib

ANTARA Biro Jateng lepas mahasiswa magang Polines

PERISTIWA - 04 May 2024 6:37 Wib

BPJS Kesehatan Purwokerto dan mitra RS pastikan prosedur pelayanan

PERISTIWA - 02 May 2024 9:05 Wib