Temanggung, Jateng (ANTARA) - Pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka di SMK Negeri 1 Temanggung Provinsi Jawa Tengah yang berlangsung sejak Senin (7/9) diutamakan khusus untuk materi praktik, sedangkan pelajaran teori tetap berlangsung secara daring.

"Karena sekolah ini kejuruan maka pembelajaran praktik menjadi prioritas. Oleh karena itu prioritas kegiatan tatap muka ini adalah mata pelajaran praktik khusus praktik produktif," kata Kepala SMKN 1 Temanggung Tri Setya Budi di Temanggung, Selasa.

Ia menuturkan selama ini pembelajaran jarak jauh lebih pada teori, sementara untuk membekali kompetensi peserta didik tidak cukup kalau hanya teori yang ditampilkan, maka prioritas kegiatan tatap muka ini mata pelajaran praktik.

Tri menyampaikan karena ini sifatnya masih ujicoba, maka membatasi jumlah peserta didik yang terlibat.

Sementara ini kegiatan ujicoba ini diikuti oleh enam rombongan belajar masing-masing 12 peserta didik, kemudian diajar oleh seorang guru dan didampingi seorang teknisi.

"Jumlah siswa kami total ada 2.130 anak, namun dalam ujicoba ini dibatasi hanya 72 siswa yang ikut. Nanti kita lihat perkembangannya seperti apa," katanya.

Ia menyampaikan telah memberikan edukasi sosialisasi terus-menerus kepada anak-anak agar betul-betul memperhatikan protokol kesehatan di mana pun, baik di sekolah, di perjalanan maupun di rumah mereka tinggal.

"Ketika mereka mau ke sekolah mengikuti pembelajaran ini maka kita pastikan anak-anak dalam keadaan sehat. Kalau dipastikan sehat silahkan mengikuti pembelajaran di sekolah," katanya.

Menurut dia transportasi yang digunakan anak-anak dalam pembelajaran tatap muka ini adalah kendaraan sendiri, sementara yang menggunakan kendaraan umum belum diizinkan, sehingga di perjalanan mereka aman.

"Anak datang ke sekolah dan kemudian setelah selesai sekolah yang pembelajaran hanya 3 jam kita pesankan untuk langsung pulang dan tidak pergi ke mana-mana. Selama ujicoba ini pun anak saya minta tidak bepergian ke luar kota dan sebagainya untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan berkaitan dengan COVID-19," katanya.

Seorang siswa Ifan Khoirul Anam mengatakan merasa senang dengan pembelajaran tatap muka ini, karena teori tanpa praktik rasanya tidak lengkap.

"Kami merasa lebih nyaman dengan pembelajaran tatap muka, karena langsung mendapat penjelasan dari guru," katanya.

Baca juga: Tujuh sekolah di Jateng simulasi pelaksanaan pembelajaran tatap muka
Baca juga: Boyolali tunda sekolah tatap muka jenjang SMP

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024