Solo (ANTARA) - Pengamat Ekonomi dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Doddy Setiawan mengatakan informasi mengenai pembagian dividen dibutuhkan oleh investor sehingga perusahaan harus terbuka dalam mempublikasi laba yang diterimanya.

"Pembayaran dividen merupakan suatu kabar yang dinantikan oleh para investor karena ini menunjukkan hasil dari investasi mereka di perusahaan tersebut," katanya di Solo, Jawa Tengah, Senin.

Menurut dia, dengan perusahaan membayar dividen maka investor akan bereaksi dengan cara membeli saham perusahaan tersebut. Ia mengatakan hal tersebut akan mengakibatkan permintaan saham meningkat sehingga harga saham juga akan mengalami kenaikan.

"Yang pasti informasi ini menunjukkan pentingnya pengetahuan mengenai struktur kepemilikan bagi investor. Struktur kepemilikan berpengaruh kepada manajer untuk mengambil keputusan terkait dengan pembagian dividen ini," kata Doddy.

Dengan demikian, menurut dia, sangat penting bagi investor untuk terlebih dahulu memahami struktur kepemilikan perusahaan sebelum mengambil keputusan investasi terkait dengan suatu perusahaan.

"Secara umum suatu perusahaan yang sahamnya didominasi oleh investor asing dan perusahaan milik pemerintah memberikan dividen dengan jumlah yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan lain," kata Doddy.

Topik tersebut akan diusung Doddy pada pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar Bidang Akuntansi Keuangan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNS pada Selasa (8/9) yang akan dilakukan secara daring.

Selain Doddy, pada hari tersebut juga akan dikukuhkan Adi Prayitno sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran UNS.

Pada pidatonya Adi akan membahas mengenai "Kelainan Organ Rongga Mulut Merupakan Cermin Kelainan Organ Tubuh Lainnya". Pada pidato tersebut ia akan menitikberatkan bahwa kesehatan gigi dan mulut harus dipakai sebagai dasar pengembangan status kesehatan masyarakat, faktor risiko, dan upaya pengembangan pembangunan kesehatan.

 

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024