Semarang (ANTARA) -
Gubernur Ganjar Pranowo menginstruksikan aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk memborong berbagai jenis sayuran dari petani dengan harga layak agar tidak merugi saat harga komoditas tersebut mengalami penurunan di pasaran.

"Saya disambati petani, Pak ini gimana harga komoditas sayuran hancur. Lalu saya minta ada gerakan dan langsung ditindaklanjuti teman-teman ASN dengan memborong hasil pertanian dengan harga layak," katanya di Semarang, Jumat.

Ganjar menyebutkan banyak petani yang merugi dengan anjloknya harga sayuran di pasaran saat ini, bahkan tidak sedikit pula yang rela membagi-bagikan sayurannya secara gratis kepada masyarakat, daripada menjual dengan harga murah.

Baca juga: Ganjar instruksikan percepatan penyerapan anggaran COVID-19

Menurut Ganjar, gerakan ASN membeli produk pertanian dengan harga pantas ini sebenarnya tidak lebih dari gerakan moral dengan mempraktikkan rasa kemanusiaan dan kecerdasan emosional yang ada.

"Saya hanya bilang, yuk ini sayuran petani dibeli bareng-bareng, mereka langsung membuat gerakan yang diinisiasi Korpri dan Pak Sekda. Dan gerakan ini sudah terbiasa, dulu cabai pernah, bawang pernah. Semuanya dilakukan untuk membantu petani," ujarnya.

Ganjar mencontohkan, di Magelang, harga kol di pasaran saat ini hanya laku dijual Rp500 per kilogram, sedangkan biasanya sayuran kol dibanderol seharga Rp2.000 per kilogram.
 
Selain itu, tomat yang biasanya Rp4.000, kini hanya laku Rp500 per kilogram. Sayuran sawi yang biasanya Rp1.000 per kilogram, kini hanya laku Rp250 per kilogram.

Instruksi Gubernur Jateng itu langsung ditindaklanjuti Korpri, organisasi ASN di lingkungan Pemprov Jateng dengan menggelar Gerakan Korpri Peduli Petani.

Harga cabai rawit merah dibanderol dengan harga Rp10.000 per kilogram, cabai rawit keriting dibanderol seharga Rp10.000 per kilogram, tomat Rp5.000 per kilogram, kobis dan labu siam masing-masing Rp5.000 per kilogram.

Ada 18 item jenis sayuran yang dibeli dari petani Wonosobo, Purbalingga, Pemalang, Banjarnegara, Jepara, Magelang, Kabupaten Semarang dan lainnya.

"Semua sayuran dibeli dengan harga pasar sebelumnya, jadi kalau sebelumnya per kilo Rp2.500 dan sekarang jadi Rp500, ya kita beli per kilo Rp2.500," kata Ganjar.

Aneka sayuran itu dikemas dalam dua paket yakni paket 1 seharga Rp25.000 dan paket 2 seharga Rp45.000, masing-masing paket berisi aneka sayuran dari petani.

Ganjar mengharapkan pemerintah kabupaten/kota di Jateng juga melakukan Gerakan Borong Sayuran Petani.

"Saya sudah kirimkan pesan ke bupati/wali kota untuk ikut menggerakkan bareng-bareng agar semua bisa jalan," katanya.(LHP)

Baca juga: Jateng kucurkan Rp10 miliar untuk pertanian dan perikanan
Baca juga: Hadapi resesi, Ganjar fokus beri stimulus usaha mikro-kecil

Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024