Solo (ANTARA) - Kenaikan harga sejumlah komoditas pokok di Kota Solo memicu inflasi pada bulan Agustus 2020 sebesar 0,12 persen.

"Pada bulan Agustus untuk indeks harga konsumen sebesar 103,91. Jika dibandingkan pada bulan yang sama tahun sebelumnya, untuk kali ini inflasi lebih tinggi karena bulan yang sama tahun lalu inflasi di level 0,10 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Surakarta Totok Tavirijanto di Solo, Selasa.

Ia mengatakan salah satu kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks adalah kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,92 persen.

Selain itu, dikatakannya, kelompok transportasi juga mengalami kenaikan sebesar 0,48 persen. Ia mengatakan dengan inflasi bulan Agustus tersebut, saat ini laju inflasi tahun kalender 2020 periode Januari-Agustus sebesar 1,09 persen.

"Komoditas yang mengalami kenaikan harga sehingga memberikan sumbangan inflasi di antaranya bawang putih dan minyak goreng," katanya.

Meski demikian, dikatakannya, ada beberapa komoditas pokok yang menghambat inflasi, di antaranya daging ayam ras, bawang merah,
cabai merah, dan cabai rawit.

Sementara itu, dikatakannya, kondisi pada bulan Agustus mengalami penurunan jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mengalami deflasi sebesar 0,03 persen dan indeks harga konsumen (IHK) pada bulan Juli sebesar 103,79 persen.

Sebelumnya, BPS mengapresiasi penyaluran bantuan sosial oleh pemerintah untuk masyarakat baik pekerja maupun pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) karena berpotensi meningkatkan daya beli sehingga berdampak baik pada tingkat inflasi dalam negeri.

"Sebetulnya ini bukan masalah deflasi atau inflasinya. Yang jelas masyarakat harus diberikan daya dorong agar mereka bergerak dan bantuan sosial ini menjadi salah satu yang bisa mendorong daya beli masyarakat," katanya.

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024