Solo (ANTARA) - Perusahaan sekuritas Phintraco Sekuritas menyatakan sektor consumer good atau produk konsumen menjadi salah satu idola bagi investor pasar saham di tengah pandemi COVID-19 seiring tingginya konsumsi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Kami masih merekomendasikan saham consumer good, seperti Indofood dan Unilever," kata Branch Manager Phintraco Sekuritas Solo Setiawan Effendy di Solo, Jawa Tengah, Selasa.
Contohnya Unilever yang berkode UNVR. Saat ini, lanjut dia, harganya sudah mengalami kenaikan menjadi Rp8.225/saham, dibandingkan awal pandemi yang berada di level Rp5.650/saham.
Selanjutnya untuk harga saham Indofood (ICBP) pada di pertengahan bulan Mei turun di angka paling bawah yaitu Rp8.150/saham. Saat ini, kata dia, mulai merangkak naik di level Rp10.225/saham.
Selain itu, kata dia, untuk sektor telekomunikasi juga cukup bagus, salah satunya Telkom yang saat harganya Rp2.900/saham. Angka ini lebih baik jika dibandingkan dengan pertengahan Maret yang berada di angka Rp2.620/saham.
Pada masa pandemi COVID-19 pihaknya mencatat kenaikan transaksi atau omzet pada Januari-Juli 2020 sebesar 173 persen secara year on year (yoy) dan kenaikan jumlah investor sebesar 47 persen.
Sebelumnya Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jawa Tengah II M Wira Adibrata mengatakan saat ini masyarakat makin paham dalam berinvestasi saham sehingga pada momentum seperti ini justru terjadi kenaikan transaksi.
Ia mengatakan kenaikan transaksi atau aksi beli tersebut tidak lepas karena harga saham yang lebih rendah jika dibandingkan dengan awal tahun ini.
"Kondisi saat ini berbeda dengan tahun 2008 lalu di mana banyak orang panik karena harga saham turun sehingga banyak orang melakukan aksi jual saham. Dengan begitu mereka mengalami kerugian," katanya.
Ia mengatakan pada masa pandemi COVID-19 kali ini BEI mencatat adanya kenaikan transaksi yaitu pada Juli lalu nilai transaksi mencapai angka Rp1,68 triliun. Menurut dia, angka tersebut lebih baik jika dibandingkan sebelum terjadi pandemi yang angka transaksi setiap bulannya di kisaran Rp800 miliar.
"Kami masih merekomendasikan saham consumer good, seperti Indofood dan Unilever," kata Branch Manager Phintraco Sekuritas Solo Setiawan Effendy di Solo, Jawa Tengah, Selasa.
Contohnya Unilever yang berkode UNVR. Saat ini, lanjut dia, harganya sudah mengalami kenaikan menjadi Rp8.225/saham, dibandingkan awal pandemi yang berada di level Rp5.650/saham.
Selanjutnya untuk harga saham Indofood (ICBP) pada di pertengahan bulan Mei turun di angka paling bawah yaitu Rp8.150/saham. Saat ini, kata dia, mulai merangkak naik di level Rp10.225/saham.
Selain itu, kata dia, untuk sektor telekomunikasi juga cukup bagus, salah satunya Telkom yang saat harganya Rp2.900/saham. Angka ini lebih baik jika dibandingkan dengan pertengahan Maret yang berada di angka Rp2.620/saham.
Pada masa pandemi COVID-19 pihaknya mencatat kenaikan transaksi atau omzet pada Januari-Juli 2020 sebesar 173 persen secara year on year (yoy) dan kenaikan jumlah investor sebesar 47 persen.
Sebelumnya Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jawa Tengah II M Wira Adibrata mengatakan saat ini masyarakat makin paham dalam berinvestasi saham sehingga pada momentum seperti ini justru terjadi kenaikan transaksi.
Ia mengatakan kenaikan transaksi atau aksi beli tersebut tidak lepas karena harga saham yang lebih rendah jika dibandingkan dengan awal tahun ini.
"Kondisi saat ini berbeda dengan tahun 2008 lalu di mana banyak orang panik karena harga saham turun sehingga banyak orang melakukan aksi jual saham. Dengan begitu mereka mengalami kerugian," katanya.
Ia mengatakan pada masa pandemi COVID-19 kali ini BEI mencatat adanya kenaikan transaksi yaitu pada Juli lalu nilai transaksi mencapai angka Rp1,68 triliun. Menurut dia, angka tersebut lebih baik jika dibandingkan sebelum terjadi pandemi yang angka transaksi setiap bulannya di kisaran Rp800 miliar.