Kasad Andika Perkasa : Prajurit TNI-AD terlibat penyerangan Polsek Ciracas dipecat

Minggu, 30 Agustus 2020 17:17 WIB

Jakarta (ANTARA) -
Kepala Staf TNI AD, Jenderal TNI Andika Perkasa, memastikan prajurit TNI AD yang terlibat dalam penyerangan Markas Polsek Ciracas, Jakarta, pada Sabtu dini hari (29/8), akan dikenakan sanksi pidana dan pemecatan dari kedinasan TNI AD.

"Sejauh ini dari hasil pemeriksaan, semua yang diperiksa ini sudah memenuhi pasal Kitab Undang-undang Hukum Pidana Militer untuk diberikan hukuman tambahan berupa pemecatan dari dinas militer," kata dia, saat jumpa pers di Markas Besar TNI AD, Jakarta Pusat, Minggu.

Saat ini, sudah 12 prajurit TNI AD diperiksa terkait peristiwa ini sementara 19 prajurit lain akan dipanggil.

Baca juga: Penyerangan Polsek Ciracas, TNI AD akan kembali periksa 19 prajurit

"Selain pasal pidana yang dilanggar masing-masing, akan beda satu dengan lainnya, kita akan memberikan hukuman tambahan kepada semuanya yaitu pemecatan," kata dia.

"Lebih baik kita kehilangan 31 atau berapapun prajurit yang terlibat, apapun perannya. Daripada nama TNI AD akan terus rusak oleh tingkah laku tidak bertanggung jawab yang sama sekali tidak mencerminkan Sumpah Prajurit yang mereka ucapkan, janjikan saat menjadi anggota TNI AD," kata dia.

Baginya, TNI AD tak masalah kehilangan puluhan prajurit yang melanggar sumpah dengan melakukan penyerangan ini. Ia tidak mau nama TNI AD dirusak oknum-oknum ini.

Baca juga: Mabes Polri bantu Polda Metro selidiki pelaku penyerang Polsek Ciracas

Selain itu, kata dia, TNI AD akan membuat mekanisme agar mereka semua yang menjadi tersangka dan menjadi terdakwa, mengganti segala kerusakan maupun biaya-biaya pengobatan.

"Ada mekanismenya sehingga kita pastikan mereka semua harus membayar. Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurrahman, mendapat tugas dari saya untuk menghimpun semua kerusakan yang ditimbulkan oleh insiden itu dan nanti Pangdam Jaya yang melaporkan kepada saya dan dari jumlah itulah yang nantinya akan dibebankan kepada semua pelaku yang terlibat apapun perannya," jelas jenderal bintang empat ini.

Baca juga: Panglima TNI: Tiga oknum TNI akui lakukan perusakan Polsek Ciracas

Sehingga, kata dia, tidak ada lagi orang hanya pasrah, menyerahkan diri; sama sekali tidak.

"Mereka juga harus bertanggung jawab karena tindakan mereka itu buntutnya panjang. Banyak nasib orang yang kemudian terpengaruh oleh tindakan-tindakan mereka," tuturnya.

Baca juga: Koalisi masyarakat sipil kecam kejadian vandalisme di Mapolsek Ciracas

Mabesad juga sudah menyiapkan lapisan-lapisan apabila ada yang berusaha berbohong dalam pemeriksaan atau menyembunyikan atau bahkan menghilangkan bukti keterlibatan, maka akan kita tambahkan pasal yang masuk dalam kategori obstruction of justice.

"Jadi tidak akan ada lagi, perlakuan harus berbeda kepada mereka yang kooperatif dan kepada mereka yang berusaha menyembunyikan. Tidak ada lagi, sama saja begitu saja," kata dia.
 

Pewarta : Syaiful Hakim
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

PSIS : Perkasa di kandang, kurang berdaya di laga tandang

19 December 2023 6:55 Wib

Polres Pemalang olah TKP kecelakaan Syabda Perkasa Belawa

20 March 2023 14:46 Wib, 2023

Polisi sampaikan kronologis kecelakaan yang tewaskan Syabda Perkasa Belawa

20 March 2023 12:34 Wib, 2023

Sosok Syabda, pebulutangkis masa depan Indonesia yang tewas di Pemalang

20 March 2023 11:28 Wib, 2023

Syabda Perkasa Belawa tewas laka lantas di Pemalang

20 March 2023 11:24 Wib, 2023
Terpopuler

RTMM-SPSI ajak pekerja informal ikut jaminan sosial ketenagakerjaan

PERISTIWA - 04 May 2024 6:23 Wib

Dadang Somantri berharap pekerja kompeten dan terampil

PERISTIWA - 02 May 2024 8:39 Wib

Kemenag Surakarta: Lansia jadi prioritas petugas haji

PERISTIWA - 30 April 2024 8:24 Wib

ANTARA Biro Jateng lepas mahasiswa magang Polines

PERISTIWA - 04 May 2024 6:37 Wib

BPJS Kesehatan Purwokerto dan mitra RS pastikan prosedur pelayanan

PERISTIWA - 02 May 2024 9:05 Wib