Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, menawarkan aplikasi "Dotukura" (Silakan beli) sebagai sarana transaksi daring antara pedagang dengan konsumen di Pasar Induk Batang.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UMKM Kabupaten Batang Subiyanto di Batang, Kamis, mengatakan bahwa pandemi COVID-19 yang belum diketahui kapan akan selesai berpengaruh besar terhadap pada sektor perekonomian dan perdagangan di pasar tradisional.

"Oleh karena itu, paradigma baru yaitu perdagangan daring harus mulai masuk pola pikir pedagang pasar tradisional sehingga kami membuat aplikasi jual beli daring bernama Dotukura," katanya.

Subiyanto mengatakan aplikasi itu berisi seluruh produk yang dijual di pasar tradisional Batang, mulai dari arang, daging, ikan, buah-buahan, hingga sayur mayur.

Pada tahap pertama, kata dia, pihaknya memusatkan kegiatan jual belinya di Pasar Induk Batang.

"Ada adminnya sendiri yang bagian mengurus pengantaran barang itu. Kami menjamin barang yang dibeli melalui aplikasi itu berkualitas pasar modern," katanya.

Ia mengatakan tim administrasi akan memastikan kebersihan dan sterilisasi barang yang dibeli dan yang dipesan oleh konsumen akan dikirim melalui tim pengantar yang disiagakan oleh pengelola pasar.

"Kami tidak pakai jasa ojol (ojek online) namun ada tim pengantar barang sendiri ke tempat konsumen," kata Subiyanto.

Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Induk Batang Anwar Rozikin mengatakan saat ini sudah ada sekitar 1.500 pedagang yang sudah menjadi mitra aplikasi daring "Dotukura".

"Kami sudah membuat sistem untuk pembagian penjualan komoditas. Setiap pedagang (komoditas yang sama) tidak akan rebutan pembeli melalui sistem daring karena penjual (daring) akan digilir per hari agar adil," katanya.
 

Pewarta : Kutnadi
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024