Boyolali (ANTARA) - Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Boyolali mensterilkan Pasar Sunggingan untuk selanjutnya dilakukan penyemprotan disinfektan selama tiga hari, menyusul adanya salah satu pedagang dinyatakan positif COVID-19, Selasa.
Kepala UPT Pasar Umum Boyolali yang membawahi pengelolaan Pasar Sunggingan, Mojosongo, Tambak, dan Sonolayu, Teguh Siswanto, di Boyolali, Selasa, mengatakan setelah menerima laporan adanya salah satu pedagang berinisial S, warga Kiringan, Boyolali positif COVID-19, pihaknya langsung melaporkan hal tersebut kepada Dinas Pasar setempat.
"Tindakan yang dilakukan setelah ada salah satu pedagang yang dinyatakan positif COVID-19 di Pasar Sunggingan pada Senin (3/8), kemudian melaporkan ke Dinas Pasar dilanjutkan ke Gugus Tugas COVID-19 Boyolali diminta untuk sterilisasi selama tiga hari mulai Selasa ini hingga Kamis (6/8)," katanya.
Setelah itu, pihaknya melakukan penyemprotan disinfektan secara mandiri yang dikerjakan petugas pasar. Kegiatan yang sama akan dilaksanakan lagi secara total oleh tim Damkar, BPBD, didampingi petugas Polres Boyolali hingga Rabu (5/8).
Baca juga: Pasar Sokaraja aman dikunjungi pascapenutupan akibat COVID-19
Ia mengatakan jumlah pedagang Pasar Sunggingan Boyolali yang aktif sekitar 700 orang, sedangkan yang terdaftar 950 orang. Pedagang yang positif COVID-19 tersebut berada di lantai dua Pasar Sunggingan atau blok pedagang sembako.
"Pasar Sunggingan selama steril tiga hari terus dilakukan penjagaan oleh petugas Satpol PP dan Polres Boyolali guna memantau keamanan di kawasan pasar," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali Ratri S. Survivalina mengatakan kasus COVID-19 di Pasar Sunggingan berawal dari salah satu pedagang yang tidak enak badan.
Dia kemudian memeriksakan diri di salah satu rumah sakit di Boyolali dan dilakukan tes cepat dengan hasil reaktif.
"Yang bersangkutan berinisial S, warga Kiringan Boyolali itu, akhirnya didaftarkan untuk dilakukan pemeriksaan tes usap hasilnya positif COVID-19," kata dia.
Dia menjelaskan pedagang yang dinyatakan positif tersebut sebenarnya tidak merasakan gejala yang cukup berat, tetapi hanya sakit ringan.
Baca juga: Lima pedagang positif COVID-19, Pasar Sokaraja ditutup sementara
Setelah dilakukan penelusuran, kata dia, yang bersangkutan ternyata seorang pedagang di Pasar Sunggingan.
Dinkes kemudian melakukan penelusuran terhadap warga yang kontak erat dengan S dan ternyata ada sembilan orang. Mereka mayoritas pedagang dan tetangganya yang tinggal di Kiringan, Boyolali.
Ratri mengatakan perkembangan data COVID-19 di Boyolali hingga Selasa ini, secara kumulatif 225 orang positif, terdiri atas 143 pasien dirawat, 73 orang sudah dinyatakan sembuh, dan sembilan orang meninggal dunia.
Dinkes Kabupaten Boyolali bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 setempat terus meningkatkan tes usap untuk mendeteksi penyebaran dan penularan virus.
Dinkes juga mengimbau masyarakat pada adaptasi kebiasan baru tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan sehingga dapat menghentikan penyebaran virus.
Baca juga: Los pedagang Pasar Rakyat Kudus dilengkapi partisi cegah COVID-19
Baca juga: Setelah seminggu tutup karena COVID-19, Pasar Harjodaksino dibuka lagi
Kepala UPT Pasar Umum Boyolali yang membawahi pengelolaan Pasar Sunggingan, Mojosongo, Tambak, dan Sonolayu, Teguh Siswanto, di Boyolali, Selasa, mengatakan setelah menerima laporan adanya salah satu pedagang berinisial S, warga Kiringan, Boyolali positif COVID-19, pihaknya langsung melaporkan hal tersebut kepada Dinas Pasar setempat.
"Tindakan yang dilakukan setelah ada salah satu pedagang yang dinyatakan positif COVID-19 di Pasar Sunggingan pada Senin (3/8), kemudian melaporkan ke Dinas Pasar dilanjutkan ke Gugus Tugas COVID-19 Boyolali diminta untuk sterilisasi selama tiga hari mulai Selasa ini hingga Kamis (6/8)," katanya.
Setelah itu, pihaknya melakukan penyemprotan disinfektan secara mandiri yang dikerjakan petugas pasar. Kegiatan yang sama akan dilaksanakan lagi secara total oleh tim Damkar, BPBD, didampingi petugas Polres Boyolali hingga Rabu (5/8).
Baca juga: Pasar Sokaraja aman dikunjungi pascapenutupan akibat COVID-19
Ia mengatakan jumlah pedagang Pasar Sunggingan Boyolali yang aktif sekitar 700 orang, sedangkan yang terdaftar 950 orang. Pedagang yang positif COVID-19 tersebut berada di lantai dua Pasar Sunggingan atau blok pedagang sembako.
"Pasar Sunggingan selama steril tiga hari terus dilakukan penjagaan oleh petugas Satpol PP dan Polres Boyolali guna memantau keamanan di kawasan pasar," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali Ratri S. Survivalina mengatakan kasus COVID-19 di Pasar Sunggingan berawal dari salah satu pedagang yang tidak enak badan.
Dia kemudian memeriksakan diri di salah satu rumah sakit di Boyolali dan dilakukan tes cepat dengan hasil reaktif.
"Yang bersangkutan berinisial S, warga Kiringan Boyolali itu, akhirnya didaftarkan untuk dilakukan pemeriksaan tes usap hasilnya positif COVID-19," kata dia.
Dia menjelaskan pedagang yang dinyatakan positif tersebut sebenarnya tidak merasakan gejala yang cukup berat, tetapi hanya sakit ringan.
Baca juga: Lima pedagang positif COVID-19, Pasar Sokaraja ditutup sementara
Setelah dilakukan penelusuran, kata dia, yang bersangkutan ternyata seorang pedagang di Pasar Sunggingan.
Dinkes kemudian melakukan penelusuran terhadap warga yang kontak erat dengan S dan ternyata ada sembilan orang. Mereka mayoritas pedagang dan tetangganya yang tinggal di Kiringan, Boyolali.
Ratri mengatakan perkembangan data COVID-19 di Boyolali hingga Selasa ini, secara kumulatif 225 orang positif, terdiri atas 143 pasien dirawat, 73 orang sudah dinyatakan sembuh, dan sembilan orang meninggal dunia.
Dinkes Kabupaten Boyolali bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 setempat terus meningkatkan tes usap untuk mendeteksi penyebaran dan penularan virus.
Dinkes juga mengimbau masyarakat pada adaptasi kebiasan baru tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan sehingga dapat menghentikan penyebaran virus.
Baca juga: Los pedagang Pasar Rakyat Kudus dilengkapi partisi cegah COVID-19
Baca juga: Setelah seminggu tutup karena COVID-19, Pasar Harjodaksino dibuka lagi