Boyolali (ANTARA) - Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Boyolali mengimbau masyarakat menyembelih hewan kurban di tempat lebih aman, yakni di tempat Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Ampel, bersamaan Hari Idul Adha 1441 Hijriah pada masa pandemi COVID-19.

"Jika penyembelihan hewan kurban di RPH Ampel akan lebih aman dari penyebaran COVID-19, karena pelaksanaan sesuai dengan protokol kesehatan," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Disnakan Kabupaten Boyolali, drh Aviany Rifdania, di Boyolali, Selasa.

Aviany Rifdania mengatakan penyembelihan di RPH mobil yang membawa hewan kurban langsung dilakukan penyemprotan disinfektan, sedangkan petugas juga dilakukan steril sesuai protokol kesehatan.

Baca juga: Ganjar imbau warga sembelih hewan kurban di RPH

Namun, kata Aviany, jika terpaksa dilakukan luar RPH harus sesuai protokol kesehatan sesuai imbauan yang disampaikan kepada masyarakat melalui daring beberapa waktu lalu.

"Kami sudah melakukan sosialisasi sesuai Surat Edaran (SE) Kementerian Pertanian nomor 009/2020, tentang Pelaksanaan Kegiatan Kurban dalam situasi wabah bencana nonalam Coronavirus disesase 2019 (COVID-19). Ada tujuh poin kepada masyarakat yang garis besarnya penyembelihan di RPH dan di luar RPH," kata Aviany.

Menurut Aviany, jika pelaksanaan di luar RPH, takmir masjid harus memilih panitia lebih selektif, antara lain, panitia tidak mempunyai riwayat penyakit bawaan, jumlahnya dibatasi setiap satu ekor sapi empat orang, jika menggunakan warga setempat, setiap masjid mempunyai fasilitas protokol kesehatan.

Panitia kurban melaksanakan sesuai protokol kesehatan antara lain semua harus menggunakan masker sejak dari rumah hingga ke lokasi. Panitia yang mencacah daging menjaga jarak dan duduknya tidak boleh berhadapan satu sama lainnya.

"Kami minta masyarakat paling tidak mengenakan masker, cuci tangan dengan sabun, selalu membawa hand sanitizer, dan jauhi kerumunan," katanya.

Dia mengatakan soal kesehatan hewan kurban di Boyolali, pihaknya terus melakukan pemeriksaan hewan kurban meski dalam kondisi sedang pandemi COVID-19.

"Kami tetap melakukan pemeriksaan hewan kurban yang dinamakan ante-mortum atau pemeriksaan sebelum hewan disembelih. Setelah disembelih, namanya pemeriksaan pos-mortum.

Pihaknya tetap melakukan kegiatan tersebut terutama untuk lokasi penjualan atau penampungan hewan kurban. Memang biasanya sebelum COVID-19 ini, antara tiga hingga dua minggu sudah ramai perdagangan untuk kurban.

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Boyolali Bambang Purwadi menambahkan di tengah pandemi COVID-19 diperkirakan jumlah hewan kurban di Boyolali berkurang dibanding tahun sebelumnya. Pada tahun lalu permintaan hewan kurban jenis sapi bisa mencapai antara 500 hingga 600 ekor.

"Jumlah penyembelihan hewan ternak sapi di RPH Ampel Boyolali rata-rata mencapai 45 hingga 50 ekor per hari untuk dikonsumsi setiap hari atau turun sekitar 10 persen selama COVID-19," kata Bambang.

Baca juga: Jelang Idul Adha, Disnakan Temanggung intensifkan pemeriksaan hewan kurban
Baca juga: Jokowi sumbang dua ekor sapi untuk Surakarta

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024