Banjarnegara (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, terus memperkuat upaya mitigasi guna mengantisipasi bencana longsor selama musim peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.
"Meskipun puncak musim kemarau diprakirakan berlangsung bulan Agustus dan pada saat ini curah hujan mulai menurun, namun kami tetap mempersiapkan upaya mitigasi atau pengurangan risiko bencana," kata Kepala Pelaksana BPBD Banjarnegara Aris Sudaryanto di Banjarnegara, Kamis.
Dia menjelaskan sejumlah wilayah di Kabupaten Banjarnegara rawan mengalami tanah longsor sehingga upaya mitigasi perlu dilakukan.
"Hujan dalam durasi yang lama dan intensitas yang tinggi dikhawatirkan dapat memicu bencana tanah longsor dan bencana hidrometeorologi lainnya karenanya kami melakukan pemetaan wilayah, memasang alat deteksi pergerakan tanah, melakukan pemantauan, sosialisasi kepada masyarakat dan lain sebagainya," katanya.
Dia menjelaskan bencana hidrometeorologi adalah bencana yang dipengaruhi oleh fluktuasi keberadaan air termasuk tingginya curah hujan.
Bencana hidrometeorologi meliputi banjir, tanah longsor, angin kencang dan lain sebagainya yang biasanya dipengaruhi oleh perubahan musim.
Dia menambahkan pihaknya juga terus memperkuat program desa tangguh bencana yang ada di sejumlah lokasi di wilayah setempat.
"Kami memperkuat program desa tangguh bencana guna mengintensifkan pemantauan wilayah termasuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bencana," katanya.
Baca juga: BMKG Banjarnegara akan lakukan pengamatan hilal
Sementara itu Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan bahwa Kabupaten Banjarnegara diprakirakan akan memasuki puncak musim kemarau pada bulan Agustus 2019.
Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara (BMKG Banjarnegara) Setyoajie Prayoedhie mengatakan selain Kabupaten Banjarnegara, kabupaten lain di sekitarnya seperti Purbalingga dan Banyumas juga memasuki puncak musim kemarau pada Agustus.
"Pada saat ini tingkat curah hujan di Banjarnegara mulai menurun atau dalam kategori sedang sejak awal Juli 2020," katanya.
Baca juga: Aktivitas gempa di selatan Jawa meningkat, upaya mitigasi harus diperkuat
Baca juga: BMKG pasang 16 alat penyebarluasan info gempa di Jateng
Banjarnegara perkuat mitigasi antisipasi bencana longsor
Kepala Pelaksana BPBD Banjarnegara Aris Sudaryanto (kedua kiri). ANTARA/HO - dok. pribadi