Solo (ANTARA) - Ratusan orang di Kota Solo mengikuti tes usap gratis hari kedua yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Surakarta bekerja sama dengan BNI dan PT Pertamina Bina Medika IHC.
Pantauan di Balai Kota Surakarta, Minggu, ratusan orang terlihat antre di dalam Pendapo Ageng Surakarta dan Halaman Balai Kota Surakarta. Salah satu peserta tes Joko Susilo mengatakan mengikuti tes usap tersebut karena instruksi dari sekda.
"Saya dengan beberapa teman disuruh pak sekda," kata perwakilan dari Diklat Pelatihan Kepemimpinan Pengawas dari Kelurahan Jagalan, Kecamatan Jebres, Solo, ini.
Meski baru pertama kali mengikuti tes tersebut, warga Kabupaten Klaten ini mengaku cukup antusias karena dengan begitu ia bisa mengetahui kondisi kesehatannya karena setiap hari harus berinteraksi dengan banyak orang.
"Harapannya negatif karena memang di sekeliling saya tidak ada kasus positif. Ini tadi setelah antre saya diminta mengisi formulir persetujuan tindakan, baru masuk ke ruang tes kesehatan," katanya.
Peserta lain Reni Yunita mengatakan memanfaatkan tes usap gratis tersebut sebagai kelengkapan syarat untuk melakukan penelitian pada skripsinya.
"Kebetulan saya skripsi di Telkom, salah satunya harus ada syarat hasil 'swab' (tes usap). Ini tadi diambil sampel lendir dari hidung dan tenggorokan, katanya hasilnya keluar empat hari lagi," kata warga Kabupaten Wonogiri yang sedang menempuh kuliah di Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo ini.
Terkait hal itu, sebelumnya Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo mengatakan tes usap gratis tersebut diselenggarakan selama dua hari, yaitu Sabtu (18/7) dan Minggu (19/7). Ia mengatakan pada kegiatan tersebut ada sebanyak 1.350 orang yang dites.
"Sebagian ada pedagang Pasar Harjodaksino, anggota Kodim, PNS, dan pegawai negeri yang sehari-hari bertugas di kawasan Manahan," katanya.
Sementara itu, berdasarkan data dari Pemerintah Kota Surakarta per tanggal 18 Juli, jumlah kasus positif COVID-19 di kota tersebut sebanyak 190 orang dan 45 di antaranya sembuh.
Selanjutnya, 73 orang menjalani karantina mandiri dan 67 di antaranya rawat inap, sedangkan yang meninggal dunia sebanyak lima orang.
Pantauan di Balai Kota Surakarta, Minggu, ratusan orang terlihat antre di dalam Pendapo Ageng Surakarta dan Halaman Balai Kota Surakarta. Salah satu peserta tes Joko Susilo mengatakan mengikuti tes usap tersebut karena instruksi dari sekda.
"Saya dengan beberapa teman disuruh pak sekda," kata perwakilan dari Diklat Pelatihan Kepemimpinan Pengawas dari Kelurahan Jagalan, Kecamatan Jebres, Solo, ini.
Meski baru pertama kali mengikuti tes tersebut, warga Kabupaten Klaten ini mengaku cukup antusias karena dengan begitu ia bisa mengetahui kondisi kesehatannya karena setiap hari harus berinteraksi dengan banyak orang.
"Harapannya negatif karena memang di sekeliling saya tidak ada kasus positif. Ini tadi setelah antre saya diminta mengisi formulir persetujuan tindakan, baru masuk ke ruang tes kesehatan," katanya.
Peserta lain Reni Yunita mengatakan memanfaatkan tes usap gratis tersebut sebagai kelengkapan syarat untuk melakukan penelitian pada skripsinya.
"Kebetulan saya skripsi di Telkom, salah satunya harus ada syarat hasil 'swab' (tes usap). Ini tadi diambil sampel lendir dari hidung dan tenggorokan, katanya hasilnya keluar empat hari lagi," kata warga Kabupaten Wonogiri yang sedang menempuh kuliah di Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo ini.
Terkait hal itu, sebelumnya Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo mengatakan tes usap gratis tersebut diselenggarakan selama dua hari, yaitu Sabtu (18/7) dan Minggu (19/7). Ia mengatakan pada kegiatan tersebut ada sebanyak 1.350 orang yang dites.
"Sebagian ada pedagang Pasar Harjodaksino, anggota Kodim, PNS, dan pegawai negeri yang sehari-hari bertugas di kawasan Manahan," katanya.
Sementara itu, berdasarkan data dari Pemerintah Kota Surakarta per tanggal 18 Juli, jumlah kasus positif COVID-19 di kota tersebut sebanyak 190 orang dan 45 di antaranya sembuh.
Selanjutnya, 73 orang menjalani karantina mandiri dan 67 di antaranya rawat inap, sedangkan yang meninggal dunia sebanyak lima orang.