Semarang (ANTARA) - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan bantuan sosial bagi warga terdampak pandemi COVID-19 di Ibu Kota Jawa Tengah tidak hanya berwujud paket bahan kebutuhan pokok dan uang tunai.
"Banyak instrumen bantuan sosial yang diberikan dalam bentuk kebijakan," kata wali kota yang akrap disapa Hendi itu saat mengecek kondisi Rusunawa Sawah Besar Semarang, Selasa.
Kebijakan yang juga bagian dari bantuan sosial selama pandemi COVID-19 tersebut meliputi pembebasan biaya retribusi PKL hingga diskon retribusi pasar rakyat serta tarif PDAM.
"Termasuk menggratiskan uang sewa rusunawa milik pemkot," tambahnya.
Ia menegaskan Pemkot Semarang memiliki komitmen besar untuk membantu warganya dalam menghadapi pandemi ini.
"Katakanlah sewanya sekitar dua ratus ribuan per bulan, berarti penghuni rusunawa bisa mendapat tambahan dua ratus ribu," katanya.
Meski tak dibebani biaya sewa, ia meminta para penghuni rusunawa tetap memiliki kepedulian terhadap lingkungannya.
"Jaga kebersihan, jangan sampai tempat tinggalnya kotor. Selalu menerapkan protokol kesehatan," ujarnya.
"Banyak instrumen bantuan sosial yang diberikan dalam bentuk kebijakan," kata wali kota yang akrap disapa Hendi itu saat mengecek kondisi Rusunawa Sawah Besar Semarang, Selasa.
Kebijakan yang juga bagian dari bantuan sosial selama pandemi COVID-19 tersebut meliputi pembebasan biaya retribusi PKL hingga diskon retribusi pasar rakyat serta tarif PDAM.
"Termasuk menggratiskan uang sewa rusunawa milik pemkot," tambahnya.
Ia menegaskan Pemkot Semarang memiliki komitmen besar untuk membantu warganya dalam menghadapi pandemi ini.
"Katakanlah sewanya sekitar dua ratus ribuan per bulan, berarti penghuni rusunawa bisa mendapat tambahan dua ratus ribu," katanya.
Meski tak dibebani biaya sewa, ia meminta para penghuni rusunawa tetap memiliki kepedulian terhadap lingkungannya.
"Jaga kebersihan, jangan sampai tempat tinggalnya kotor. Selalu menerapkan protokol kesehatan," ujarnya.