Presiden Jokowi minta sesama perguruan tinggi saling membantu

Sabtu, 4 Juli 2020 12:22 WIB

Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo meminta agar berbagai perguruan tinggi yang tergabung dalam Forum Rektor Indonesia (FRI) untuk dapat saling membantu khususnya dalam kondisi pandemi COVID-19.

"Saya mengajak FRI, Forum Rektor Indonesia jangan hanya menjadi forum komunikasi, FRI harus tapi dikemas menjadi forum saling peduli, forum saling berbagi yaitu yang mampu membantu yang tidak mampu dan yang punya membantu yang tidak punya," kata Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Sabtu.

Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut dalam peresmian pembukaan Konferensi Forum Rektor Indonesia (FRI) virtual tahun 2020.

"Saya paham permasalahan pendidikan tinggi sangat kompleks, saya paham. Saya paham ada ribuan anggota forum rektor Indonesia FRI dengan kemampuan bervariasi. Ada yang sudah berkompetisi di kelas dunia, tetapi ada yang masih berjuang dengan kekurangan dosen, yang perpustakaannya tidak layak, yang ruang kelasnya tidak memadai, saya paham," ungkap Presiden.

Untuk itu, Presiden Jokowi meminta gar perguruang-perguruan tinggi tersebut dapat saling berbagi pengalaman secara "online" (daring).

"Berbagi kurikulum dan silabus, berbagi koleksi perpustakaan secara daring, berbagi dosen dan perkuliahan secara daring untuk maju bersama memajukan seluruh mahasiswa di seluruh Indonesia. Ini saya meyakini bisa dilakukan FRI," ungkap Presiden.

Selain bekerja sama dengan sesama perguruan tinggi, Presiden Jokowi juga minta perguruan tinggi aktif bekerja sama dengan industri, termasuk dengan kawasan industri terdekat.

"Jika ada kawasan industri terdekat, ajak segera bekerja sama buka fakultas, atau departemen atau program studi yang karakter keilmuannya dekat dengan kawasan industri itu agar bisa bekerja sama untuk penelitian dan pengembangan teknologi sekaligus untuk pengembangan ilmu murni," tambah Presiden.

Baca juga: Presiden: Kontribusi ITB bagi kemajuan bangsa dinantikan

Presiden Jokowi juga mengajak agar perguruan tinggi dapat melakukan hal tersebut dengan cepat dan sangat segera.

"Mari kita manfaatkan puncak bonus demografi saat ini untuk mencetak generasi muda yang unggul, untuk membangun Indonesia maju," kata Presiden.

Presiden mengajak agar pada peringatan 100 tahun kemerdekaan Indonesia pada 2045, Indonesia sudah menjadi negara berpendapatan tinggi.

"Tahun 2045 tinggal 25 tahun lagi. Mari kita cetak sejarah mari kita buktikan kita tidak akan terjebak 'middle income trap', mari kita buktikan di tahun 2045 nanti indonesia mampu menjadi negara berpenghasilan tinggi yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," tegas Presiden.

Pewarta : Desca Lidya Natalia
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Presiden Joko Widodo tinjau pengungsi banjir di Demak

22 March 2024 14:14 Wib

Presiden Jokowi apresiasi reformasi internal Mahkamah Agung

20 February 2024 11:46 Wib

Presiden Jokowi sebut pertemuan dengan Surya Paloh untuk jadi "jembatan"

19 February 2024 9:57 Wib

Presiden Jokowi harap kemenangan Timnas eFootball Indonesia jadi inspirasi

07 February 2024 11:39 Wib

Presiden Jokowi tanda tangani keppres pemberhentian Mahfud Md

02 February 2024 15:11 Wib
Terpopuler

RTMM-SPSI ajak pekerja informal ikut jaminan sosial ketenagakerjaan

PERISTIWA - 14 jam lalu

Dadang Somantri berharap pekerja kompeten dan terampil

PERISTIWA - 02 May 2024 8:39 Wib

Kemenag Surakarta: Lansia jadi prioritas petugas haji

PERISTIWA - 30 April 2024 8:24 Wib

ANTARA Biro Jateng lepas mahasiswa magang Polines

PERISTIWA - 14 jam lalu

BPJS Kesehatan Purwokerto dan mitra RS pastikan prosedur pelayanan

PERISTIWA - 02 May 2024 9:05 Wib