Kudus (ANTARA) - Kejaksaan Negeri Kudus, Jawa Tengah, mengalihkan penanganan kasus dugaan suap dalam penerimaan pegawai di lingkungan PDAM Kudus ke Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah mengingat kasus penyebaran virus corona (COVID-19) di daerah setempat semakin bertambah.
"Pengambilalihan kasus PDAM Kudus tersebut sama sekali tidak ada tekanan politik atau tekanan apapun. Akan tetapi, semata-mata untuk kepentingan biar semua lancar dan tertangani dengan baik karena mengingat kondisi Kota Kudus di tengah pandemi COVID-19," kata Kepala Kejaksaan Negeri Kudus Rustriningsih di Kudus, Senin.
Selain itu, kata dia, disebabkan karena jumlah personel Kejari Kudus juga kurang dan beberapa di antaranya juga perlu istirahat terlebih dahulu agar tidak mudah tertular COVID-19.
Tahanan Kejari Kudus yang terlibat kasus perjudian juga dinyatakan positif COVID-19, ketika hasil pengecekan kesehatan terhadap tahanan yang hendak dipindahkan ke Rumah Tahanan Kudus ternyata reaktif dan hasil usap tenggorokan juga terkonfirmasi positif COVID-19.
Meskipun penanganan kasusnya dialihkan, Kejari Kudus tetap menjalin koordinasi dengan Kejati, mengingat tersangka berinisial "T" yang merupakan pegawai Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) juga masih ditahan di Kudus.
Pengalihan kasus PDAM Kudus tersebut, kata dia, dilakukan sejak sepekan sebelumnya.
Kasus dugaan menerima uang dalam penerimaan pegawai baru di PDAM Kudus, juga sudah ada penetapan tersangka dan penyidikan, sedangkan pemeriksaan saksi totalnya ada 35 saksi.
Bahkan, lanjut Rustriningsih, saat ini sudah ada pemeriksaan saksi di Kejati Jateng.
"Pengembangan kasusnya memang diserahkan Kejati, sedangkan penyidikan masih Kejari Kudus," ujarnya.
Hal itu, juga dilakukan saat penggeledahan dan penyitaan dokumen di Koperasi Simpan Pinjam milik seseorang berinisial "O" yang ada di Jalan Getas Pejaten, Kecamatan Jati, Kudus.
Penggeledahan dan penyitaan tersebut dilakukan atas pengembangan kasus Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang melibatkan pegawai PDAM Kudus.
Sementara penahanan terhadap tersangka "T" yang terjaring OTT oleh tim Kejari Kudus beberapa waktu lalu, juga sudah dilakukan perpanjangan setelah ditahan selama 20 hari dan diperpanjang 20 hari menjadi 40 hari.
Ketika bukti yang dimiliki Kejari Kudus dinilai cukup, maka pemeriksaan saksi terhadap 35 orang dinilai cukup dan tidak perlu ada pemanggilan kembali.
Baca juga: Jumlah saksi terkait OTT pegawai PDAM Kudus bertambah
Baca juga: Pegawai kena OTT kasus suap, Direktur PDAM Kudus diperiksa kejaksaan
Baca juga: Kejaksaan tetapkan satu tersangka suap penerimaan pegawai PDAM Kudus (VIDEO)
"Pengambilalihan kasus PDAM Kudus tersebut sama sekali tidak ada tekanan politik atau tekanan apapun. Akan tetapi, semata-mata untuk kepentingan biar semua lancar dan tertangani dengan baik karena mengingat kondisi Kota Kudus di tengah pandemi COVID-19," kata Kepala Kejaksaan Negeri Kudus Rustriningsih di Kudus, Senin.
Selain itu, kata dia, disebabkan karena jumlah personel Kejari Kudus juga kurang dan beberapa di antaranya juga perlu istirahat terlebih dahulu agar tidak mudah tertular COVID-19.
Tahanan Kejari Kudus yang terlibat kasus perjudian juga dinyatakan positif COVID-19, ketika hasil pengecekan kesehatan terhadap tahanan yang hendak dipindahkan ke Rumah Tahanan Kudus ternyata reaktif dan hasil usap tenggorokan juga terkonfirmasi positif COVID-19.
Meskipun penanganan kasusnya dialihkan, Kejari Kudus tetap menjalin koordinasi dengan Kejati, mengingat tersangka berinisial "T" yang merupakan pegawai Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) juga masih ditahan di Kudus.
Pengalihan kasus PDAM Kudus tersebut, kata dia, dilakukan sejak sepekan sebelumnya.
Kasus dugaan menerima uang dalam penerimaan pegawai baru di PDAM Kudus, juga sudah ada penetapan tersangka dan penyidikan, sedangkan pemeriksaan saksi totalnya ada 35 saksi.
Bahkan, lanjut Rustriningsih, saat ini sudah ada pemeriksaan saksi di Kejati Jateng.
"Pengembangan kasusnya memang diserahkan Kejati, sedangkan penyidikan masih Kejari Kudus," ujarnya.
Hal itu, juga dilakukan saat penggeledahan dan penyitaan dokumen di Koperasi Simpan Pinjam milik seseorang berinisial "O" yang ada di Jalan Getas Pejaten, Kecamatan Jati, Kudus.
Penggeledahan dan penyitaan tersebut dilakukan atas pengembangan kasus Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang melibatkan pegawai PDAM Kudus.
Sementara penahanan terhadap tersangka "T" yang terjaring OTT oleh tim Kejari Kudus beberapa waktu lalu, juga sudah dilakukan perpanjangan setelah ditahan selama 20 hari dan diperpanjang 20 hari menjadi 40 hari.
Ketika bukti yang dimiliki Kejari Kudus dinilai cukup, maka pemeriksaan saksi terhadap 35 orang dinilai cukup dan tidak perlu ada pemanggilan kembali.
Baca juga: Jumlah saksi terkait OTT pegawai PDAM Kudus bertambah
Baca juga: Pegawai kena OTT kasus suap, Direktur PDAM Kudus diperiksa kejaksaan
Baca juga: Kejaksaan tetapkan satu tersangka suap penerimaan pegawai PDAM Kudus (VIDEO)