Magelang (ANTARA) - Balai Konservasi Candi Borobudur melakukan simulasi pelayanan wisata di zona I kompleks Candi Borobudur pada era normal baru.
Pelaksana Tugas Kepala Balai Konservasi Borobudur (BKB)Tri Hartono di Magelang, Jumat, mengatakan simulasi diikuti antara lain para pegawai BKB dan wisatawan yang berkunjung saat itu.
Seperti diketahui Taman Wisata Candi Borobudur telah melakukan uji coba operasional sejak Kamis (25/6), namun dalam uji coba tersebut, pengunjung hanya boleh menikmati keindahan Candi Borobudur dari zona II.
Tri mengatakan dalam simulasi ini para pengunjung yang akan naik ke zona I, maksimum 20 orang, harus dipandu oleh seorang pemandu.
Setelah terdapat 140 pengunjung di zona I, maka pengunjung di zona II yang akan naik ke zona I distop terlebih dulu, sambil menunggu ada wisatawan yang turun.
"Pengunjung hanya sampai pelataran candi saja, belum bisa naik ke candi, karena kita tahu lorong-lorong di candi jaraknya sangat dekat sehingga kalau untuk menghindari jarak antara pengunjung satu dengan lainnya harus satu meter sangat sulit. Inilah yang menjadi permasalahan kita sehingga pengunjung hanya bisa di halaman candi yang biasa untuk pradaksina," katanya.
Menurut dia, para pengunjung harus disertai pemandu agar, meskipun mereka hanya berkunjung di halaman, dapat memahami sejarah Candi Borobudur serta memahami bagaimana upaya pelestarian cagar budaya ini.
Oleh karena itu, para pemandu juga diharapkan bisa mengatur dan menertibkan sehingga pengunjung bisa berperilaku baik terhadap lokasi wisata budaya tersebut.
"Berperilaku baik terhadap candi sehingga kerusakan-kerusakan akibat ulah manusia seperti coretan-coretan, menempelkan permen karet pada batu itu bisa dihindari sedini mungkin," katanya.
Ia berharap para pengunjung dapat menikmati cerita-cerita di relief Candi Borobudur yang diceritakan oleh pemandu maupun melihat relief-relief yang ada secara virtual, baik di Balai Konservasi maupun di PT Taman Wisata Candi.
Tri menyampaikan kalau pandemi COVID-19 ini sudah reda atau tidak ada lagi permasalahan dengan pengaturan jarak antarpengunjung, maka kawasan wisata ini akan dibuka seperti biasa dengan menaati kapasitas bangunan candi.
Seperti diketahui, kapasitas bangunan Candi Borobudur ini maksimal sekitar 128 orang dengan per sesi sekitar 60 menit, sedangkan kapasitas di halaman candi mencapai 500 orang.
Ia menambahkan simulasi ini menggunakan mekanisme pembukaan lokasi kegiatan umum yang diminta Pemkab Magelang dan dinilai oleh Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Magelang.
Meski demikian, untuk pembukaan zona I untuk wisatawan, Tri menuturkan masih menunggu rekomendasi dari Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Magelang.
"Hari ini kami sudah mengirimkan surat ke tim Gugus COVID-19 Kabupaten Magelang dan seandainya malam ini sudah dapat izin besok zona I akan dibuka untuk umum," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kabupaten Magelang Sony mengaku siap menjalankan kebijakan satu pemandu yang akan menyertai 20 pengunjung naik ke zona I.
"Untuk itu kami sudah menyiapkan sekitar 80 anggota HPI, setiap hari standby di Candi Borobudur sekitar 35-50 orang," katanya.
Baca juga: Candi Borobudur lakukan uji coba operasional selama dua pekan
Baca juga: Pembukaan Candi Borobudur tunggu rekomendasi Gugus Tugas COVID-19
Pelaksana Tugas Kepala Balai Konservasi Borobudur (BKB)Tri Hartono di Magelang, Jumat, mengatakan simulasi diikuti antara lain para pegawai BKB dan wisatawan yang berkunjung saat itu.
Seperti diketahui Taman Wisata Candi Borobudur telah melakukan uji coba operasional sejak Kamis (25/6), namun dalam uji coba tersebut, pengunjung hanya boleh menikmati keindahan Candi Borobudur dari zona II.
Tri mengatakan dalam simulasi ini para pengunjung yang akan naik ke zona I, maksimum 20 orang, harus dipandu oleh seorang pemandu.
Setelah terdapat 140 pengunjung di zona I, maka pengunjung di zona II yang akan naik ke zona I distop terlebih dulu, sambil menunggu ada wisatawan yang turun.
"Pengunjung hanya sampai pelataran candi saja, belum bisa naik ke candi, karena kita tahu lorong-lorong di candi jaraknya sangat dekat sehingga kalau untuk menghindari jarak antara pengunjung satu dengan lainnya harus satu meter sangat sulit. Inilah yang menjadi permasalahan kita sehingga pengunjung hanya bisa di halaman candi yang biasa untuk pradaksina," katanya.
Menurut dia, para pengunjung harus disertai pemandu agar, meskipun mereka hanya berkunjung di halaman, dapat memahami sejarah Candi Borobudur serta memahami bagaimana upaya pelestarian cagar budaya ini.
Oleh karena itu, para pemandu juga diharapkan bisa mengatur dan menertibkan sehingga pengunjung bisa berperilaku baik terhadap lokasi wisata budaya tersebut.
"Berperilaku baik terhadap candi sehingga kerusakan-kerusakan akibat ulah manusia seperti coretan-coretan, menempelkan permen karet pada batu itu bisa dihindari sedini mungkin," katanya.
Ia berharap para pengunjung dapat menikmati cerita-cerita di relief Candi Borobudur yang diceritakan oleh pemandu maupun melihat relief-relief yang ada secara virtual, baik di Balai Konservasi maupun di PT Taman Wisata Candi.
Tri menyampaikan kalau pandemi COVID-19 ini sudah reda atau tidak ada lagi permasalahan dengan pengaturan jarak antarpengunjung, maka kawasan wisata ini akan dibuka seperti biasa dengan menaati kapasitas bangunan candi.
Seperti diketahui, kapasitas bangunan Candi Borobudur ini maksimal sekitar 128 orang dengan per sesi sekitar 60 menit, sedangkan kapasitas di halaman candi mencapai 500 orang.
Ia menambahkan simulasi ini menggunakan mekanisme pembukaan lokasi kegiatan umum yang diminta Pemkab Magelang dan dinilai oleh Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Magelang.
Meski demikian, untuk pembukaan zona I untuk wisatawan, Tri menuturkan masih menunggu rekomendasi dari Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Magelang.
"Hari ini kami sudah mengirimkan surat ke tim Gugus COVID-19 Kabupaten Magelang dan seandainya malam ini sudah dapat izin besok zona I akan dibuka untuk umum," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kabupaten Magelang Sony mengaku siap menjalankan kebijakan satu pemandu yang akan menyertai 20 pengunjung naik ke zona I.
"Untuk itu kami sudah menyiapkan sekitar 80 anggota HPI, setiap hari standby di Candi Borobudur sekitar 35-50 orang," katanya.
Baca juga: Candi Borobudur lakukan uji coba operasional selama dua pekan
Baca juga: Pembukaan Candi Borobudur tunggu rekomendasi Gugus Tugas COVID-19