Magelang (ANTARA) - Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, terdampak hujan abu tipis setelah erupsi Gunung Merapi, Minggu sekitar pukul 09.13 WIB.
Kasi Konservasi Balai Konservasi Borobudur (BKB) Yudi Suharsono di Magelang, mengatakan hujan abu di wilayah Borobudur cukup deras.
"Namun hujan abu itu tidak begitu lama sehingga candi terkena abu tipis," katanya.
Setelah mengetahui terjadi hujan abu pihaknya bersama beberapa petugas BKB langsung melakukan monitoring kondisi seluruh candi.
Baca juga: Hujan abu Merapi guyur sebagian Kabupaten Magelang
"Berdasarkan hasil monitoring ketebalan abu tidak bisa diukur karena terlalu tipis. Kita sudah monitor keseluruhan candi dan didokumentasikan lengkap," katanya.
Ia menuturkan hari ini juga akan dilakukan pembersihan dengan sistem kering, yaitu disapu atau sikat untuk mengumpulkan abu dan juga disedot untuk membersihkan di bagian sela-sela batu.
"Hari ini mungkin ada 5-6 orang untuk mulai membersihkan candi, tenaga terbatas karena ini hari libur dan nanti akan kita kondisikan lagi," katanya.
Seperti diketahui hujan abu terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Magelang, setelah terjadi erupsi Gunung Merapi di perbatasan wilayah Provinsi Jawa Tengah dengan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Erupsi Gunung Merapi yang terjadi pukul 09.13 WIB dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 6.000 meter di atas puncak Merapi.
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat.
Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 75 mm dan durasi 5 menit 28 detik.
Sejumlah wilayah di Kabupaten Magelang yang terdampak hujan abu, antara lain Kecamatan Srumbung, Dukun, dan Borobudur.
Baca juga: BPPTKG: Setelah dua kali meletus, status Merapi tetap waspada
Baca juga: Merapi dua kali meletus pada Ahad pagi
Kasi Konservasi Balai Konservasi Borobudur (BKB) Yudi Suharsono di Magelang, mengatakan hujan abu di wilayah Borobudur cukup deras.
"Namun hujan abu itu tidak begitu lama sehingga candi terkena abu tipis," katanya.
Setelah mengetahui terjadi hujan abu pihaknya bersama beberapa petugas BKB langsung melakukan monitoring kondisi seluruh candi.
Baca juga: Hujan abu Merapi guyur sebagian Kabupaten Magelang
"Berdasarkan hasil monitoring ketebalan abu tidak bisa diukur karena terlalu tipis. Kita sudah monitor keseluruhan candi dan didokumentasikan lengkap," katanya.
Ia menuturkan hari ini juga akan dilakukan pembersihan dengan sistem kering, yaitu disapu atau sikat untuk mengumpulkan abu dan juga disedot untuk membersihkan di bagian sela-sela batu.
"Hari ini mungkin ada 5-6 orang untuk mulai membersihkan candi, tenaga terbatas karena ini hari libur dan nanti akan kita kondisikan lagi," katanya.
Seperti diketahui hujan abu terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Magelang, setelah terjadi erupsi Gunung Merapi di perbatasan wilayah Provinsi Jawa Tengah dengan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Erupsi Gunung Merapi yang terjadi pukul 09.13 WIB dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 6.000 meter di atas puncak Merapi.
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat.
Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 75 mm dan durasi 5 menit 28 detik.
Sejumlah wilayah di Kabupaten Magelang yang terdampak hujan abu, antara lain Kecamatan Srumbung, Dukun, dan Borobudur.
Baca juga: BPPTKG: Setelah dua kali meletus, status Merapi tetap waspada
Baca juga: Merapi dua kali meletus pada Ahad pagi