Solo (ANTARA) - Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta tidak ingin mahasiswa menjadi budak teknologi meskipun saat ini sudah memasuki era industri 4.0.

"Kita harus mampu menciptakan dan mengendalikan teknologi, harus menjadi subjek bukan objek dalam era disrupsi. Jangan sampai kita justru diperbudak teknologi," kata Rektor Unisri Sutardi saat menjadi salah satu pembicara pada kegiatan diskusi yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia (BI) melalui virtual di Solo, Kamis.

Dikatakan, saat ini masyarakat memasuki era digital dan disrupsi. Oleh karena itu, teknologi memegang peran strategis dan memengaruhi seluruh aktivitas kehidupan manusia.

"Dengan demikian ketergantungan manusia di era industri 4.0 terhadap teknologi sangat tinggi, akibatnya manusia modern sering menjadi budak teknologi," katanya.

Meski demikian, pihaknya berharap para mahasiswa bisa menguasai teknologi agar memiliki posisi tawar yang kuat saat memasuki dunia kerja. Selain teknologi, menurut dia, penguasaan bahasa asing juga menjadi sesuatu yang penting.

"Khususnya Bahasa Inggris, dengan penguasaan teknologi informasi dan Bahasa Inggris maka menjadi bekal dalam perjalanan kehidupan yang penuh tantangan dan persaingan," katanya.

Sementara itu, pada kegiatan tersebut juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman secara virtual beasiswa dari Bank Indonesia kepada mahasiswa Unisri.

Ia mengatakan dengan menerima beasiswa dari BI, artinya para penerima tersebut masuk menjadi anggota GenBI yang juga akan menerima pembekalan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan daya saing bangsa dalam memasuki era digital dan globalisasi.

"Harapannya dengan kemampuan yang dimiliki para mahasiswa ini mampu berkontribusi terhadap kemajuan bangsa dan negara," katanya.
Baca juga: Ini daftar 10 selebritas paling berbahaya di Internet 2019
 

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024