Kudus (ANTARA) - Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menyiapkan posko pengaduan pendaftaran peserta didik baru (PPDB) untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam mendaftar secara daring.
Posko pengaduan PPDB tersebut, dibuat di halaman tempat olahraga milik SMA 1 Kudus sebagai upaya menghindari kerumunan di tengah pandemi penyakit virus corona jenis baru (COVID-19).
Kepala SMA Negeri 1 Kudus Shodiqun di Kudus, Rabu, mengatakan posko pengaduan PPDB dibentuk selama 17-25 Juni 2020.
"Jika ada pendaftar yang belum paham atau kesulitan cara mendaftar secara daring, silakan datang ke posko biar dipandu guru yang bertugas di posko," ujarnya.
Selain itu, kata dia, bagi peserta didik yang hendak mendaftar namun terkendala jaringan internet karena rumahnya di daerah terpencil, maka bisa datang ke posko SMA 1 Kudus karena tersedia jaringan internet.
Dengan adanya posko pendaftaran tersebut, diharapkan peserta didik yang hendak mendaftar di SMA 1 Kudus tidak menghadapi kendala.
Pada PPDB tahun ini, SMA 1 Kudus menargetkan menjaring 432 siswa karena memiliki 12 ruang kelas dengan kapasitas 36 murid per kelas. Dari 12 kelas tersebut, 10 di antaranya kelas IPA dan selebihnya IPS.
Pendaftaran secara daring dimulai pada 17-25 Juni 2020, sedangkan pengumuman pada 30 Juni 2020, dan daftar ulang pada 1-8 Juli 2020, dengan pendaftaran melalui zonasi, prestasi, afirmasi, dan pindah tugas orang tua.
Alokasi siswa untuk pendaftar berdasarkan zonasi 50 persen, prestasi 30 persen, afirmasi 15 persen, dan pindah tugas orang tua lima persen.
Seorang warga Wergu Kulon, Kudus yang mendampingi putrinya, Solekan, mendatangi posko pengaduan PPDB untuk menanyakan perihal tahapan pendaftaran secara daring.
"Ternyata, saya belum mendaftar baru sekadar membuat akun. Hari ini (17/6) server pendaftarannya juga sempat mengalami gangguan," ujarnya.
Posko pengaduan PPDB tersebut, dibuat di halaman tempat olahraga milik SMA 1 Kudus sebagai upaya menghindari kerumunan di tengah pandemi penyakit virus corona jenis baru (COVID-19).
Kepala SMA Negeri 1 Kudus Shodiqun di Kudus, Rabu, mengatakan posko pengaduan PPDB dibentuk selama 17-25 Juni 2020.
"Jika ada pendaftar yang belum paham atau kesulitan cara mendaftar secara daring, silakan datang ke posko biar dipandu guru yang bertugas di posko," ujarnya.
Selain itu, kata dia, bagi peserta didik yang hendak mendaftar namun terkendala jaringan internet karena rumahnya di daerah terpencil, maka bisa datang ke posko SMA 1 Kudus karena tersedia jaringan internet.
Dengan adanya posko pendaftaran tersebut, diharapkan peserta didik yang hendak mendaftar di SMA 1 Kudus tidak menghadapi kendala.
Pada PPDB tahun ini, SMA 1 Kudus menargetkan menjaring 432 siswa karena memiliki 12 ruang kelas dengan kapasitas 36 murid per kelas. Dari 12 kelas tersebut, 10 di antaranya kelas IPA dan selebihnya IPS.
Pendaftaran secara daring dimulai pada 17-25 Juni 2020, sedangkan pengumuman pada 30 Juni 2020, dan daftar ulang pada 1-8 Juli 2020, dengan pendaftaran melalui zonasi, prestasi, afirmasi, dan pindah tugas orang tua.
Alokasi siswa untuk pendaftar berdasarkan zonasi 50 persen, prestasi 30 persen, afirmasi 15 persen, dan pindah tugas orang tua lima persen.
Seorang warga Wergu Kulon, Kudus yang mendampingi putrinya, Solekan, mendatangi posko pengaduan PPDB untuk menanyakan perihal tahapan pendaftaran secara daring.
"Ternyata, saya belum mendaftar baru sekadar membuat akun. Hari ini (17/6) server pendaftarannya juga sempat mengalami gangguan," ujarnya.