Semarang (ANTARA) - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan sekitar 20 PNS di lingkungan pemerintah kota tersebut diketahui positif COVID-19 dari hasil tes usap yang dilaksanakan beberapa waktu lalu.
"Ada tambahan klaster Pemkot Semarang, Rabu (10/6) kami menerima hasil 'swab test' gelombang kedua teman-teman ASN," kata Wali Kota yang akrab disapa Hendi itu di Semarang, Kamis.
Dengan demikian, lanjut dia, terdapat tambahan klaster Pemkot Semarang, setelah sebelumnya klaster pasar serta toko swalayan.
Dari PNS sebanyak itu, kata dia, setengahnya merupakan pejabat struktural dan sisanya merupakan staf.
Menurut dia, dari pelaksanaan tes usap lanjutan diketahui kondisi beberapa di antaranya telah membaik.
Dari hasil analisis sementara, lanjut dia, para pegawai ini diduga tertular akibat risiko pekerjaan mereka yang harus berinteraksi dengan banyak orang.
Ia menjelaskan sebagian staf yang tertular ini merupakan bagian dari petugas penegakan di Satpol PP.
Selain itu, lanjut dia, ditemukan pula penularan yang terjadi dalam satu kantor yang sama.
"Semuanya orang tanpa gejala, semuanya dalam kondisi sehat saat diketahui positif," katanya.
Saat ini, kata dia, tim masih menelusuri riwayat kontak dengan keluarga atau teman selama jangka waktu pelaksanaan tes hingga pengumuman hasilnya.
"Kami terus beri semangat. Jauhi virusnya, bukan penyakitnya," katanya.
Baca juga: Hendi: Tiga pejabat Kota Semarang positif COVID-19
Baca juga: Tren COVID-19 di Kota Semarang meningkat, PKM diperpanjang
Baca juga: Wali Kota Semarang ancam tutup paksa swalayan berpengunjung positif COVID-19
"Ada tambahan klaster Pemkot Semarang, Rabu (10/6) kami menerima hasil 'swab test' gelombang kedua teman-teman ASN," kata Wali Kota yang akrab disapa Hendi itu di Semarang, Kamis.
Dengan demikian, lanjut dia, terdapat tambahan klaster Pemkot Semarang, setelah sebelumnya klaster pasar serta toko swalayan.
Dari PNS sebanyak itu, kata dia, setengahnya merupakan pejabat struktural dan sisanya merupakan staf.
Menurut dia, dari pelaksanaan tes usap lanjutan diketahui kondisi beberapa di antaranya telah membaik.
Dari hasil analisis sementara, lanjut dia, para pegawai ini diduga tertular akibat risiko pekerjaan mereka yang harus berinteraksi dengan banyak orang.
Ia menjelaskan sebagian staf yang tertular ini merupakan bagian dari petugas penegakan di Satpol PP.
Selain itu, lanjut dia, ditemukan pula penularan yang terjadi dalam satu kantor yang sama.
"Semuanya orang tanpa gejala, semuanya dalam kondisi sehat saat diketahui positif," katanya.
Saat ini, kata dia, tim masih menelusuri riwayat kontak dengan keluarga atau teman selama jangka waktu pelaksanaan tes hingga pengumuman hasilnya.
"Kami terus beri semangat. Jauhi virusnya, bukan penyakitnya," katanya.
Baca juga: Hendi: Tiga pejabat Kota Semarang positif COVID-19
Baca juga: Tren COVID-19 di Kota Semarang meningkat, PKM diperpanjang
Baca juga: Wali Kota Semarang ancam tutup paksa swalayan berpengunjung positif COVID-19