Kuala Lumpur (ANTARA) - Pemerintah Malaysia menyatakan akan menunggu Arab Saudi mengumumkan keputusannya mengenai haji sebelum memutuskan apakah Muslim Malaysia akan diizinkan untuk melakukan haji pada tahun ini.

Menteri Keamanan Malaysia Ismail Sabri Yaakob mengemukakan hal itu di Kuala Lumpur, Rabu.

Dia mengatakan untuk saat ini pemerintah Arab Saudi belum memberikan informasi tentang masalah ini.

"Begitu ada pengumuman, menteri yang bertanggung jawab (Menteri  Agama) akan memutuskan apa yang terbaik setelah pandemi COVID-19. Tidak ada gunanya membuat keputusan sekarang ketika kita tidak tahu apa sikap Saudi," katanya.

Singapura telah mengumumkan bahwa warga Muslimnya tidak akan melakukan ibadah haji di Mekkah tahun ini karena pandemi COVID-19.

Baca juga: Ini prosedur penarikan biaya haji

Baca juga: Lunas BPIH, 1.033 calhaj asal Kudus batal berangkat dampak COVID-19

Baca juga: Presiden Jokowi kumpulkan tokoh agama setelah pembatalan keberangkatan haji

Sebelumnya, pada tanggal 1 April Arab Saudi telah meminta umat Islam untuk menunggu sampai ada kejelasan lebih lanjut tentang pandemi sebelum berencana untuk menghadiri ibadah haji.

Arab Saudi telah menangguhkan haji umrah sepanjang tahun karena kekhawatiran virus itu menyebar ke kota-kota paling suci di negara itu.

Sementara itu Menteri Agama  Zulkifli Mohamad Al-Bakri mengatakan musyawarah khusus berkenaan status jamaah haji telah diadakan baru-baru ini bersama Tabung Haji sebagai penyelenggara jamaah haji di Malaysia.

"Hasil musyawarah tersebut akan disampaikan dalam kabinet kemudian disampaikan kepada Yang di-Pertuan Agong (Raja). Keputusan akan disampaikan pada Minggu depan," katanya.

Indonesia telah meminta Arab Saudi untuk memutuskan apakah akan mengizinkan haji tahunan.

Tahun lalu, sekitar 2,5 juta Muslim melakukan perjalanan ke Arab Saudi dari seluruh dunia untuk mengambil bagian dalam haji.
 

Pewarta : Agus Setiawan
Editor : D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024