Jepara (ANTARA) - Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) virus corona jenis baru (COVID-19) Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, dalam melakukan tes cepat (rapid test) dengan sasaran pasar tradisional, swalayan dan masyarakat umum di Jepara selama dua hari diperoleh hasil 69 orang dinyatakan reaktif.

"Sebanyak 69 orang yang dinyatakan reaktif corona merupakan hasil rapid test selama dua hari, yakni Jumat (29/5) dan Sabtu (30/5)," kata anggota Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Kabupaten Jepara Muhammad Zainuddin di Jepara, Sabtu.

Pada hasil rapid test sebelumnya di lima pasar tradisional tercatat ada 18 orang yang dinyatakan reaktif, sedangkan hari ini (30/5) dengan sasaran 13 tempat, yakni 11 pasar tradisional, satu swalayan dan balai desa hasilnya tercatat 51 kasus reaktif.

Untuk hari ini (30/5), peserta tes cepat yang dinyatakan reaktif didominasi pedagang, meskipun ada pula pengunjung dan masyarakat yang kebetulan berada dekat dengan warga yang sebelumnya dinyatakan positif corona.

Hal itu, diketahui dari hasil tes cepat corona di Balai Desa Mayong Kidul, tercatat ada dua warga yang hasilnya reaktif.

Sementara dari 11 pasar tradisional, temuan kasus reaktif berasal dari delapan pasar, yakni Pasar Kalinyamatan, Kembang, Bugel, Mlonggo, Pecangaan, Ngabul, Welahan, dan Mindahan.

Jumlah terbanyak dari Pasar Kembang sebanyak 28 orang yang hasilnya reaktif.

Adapun jumlah warga yang menjadi sasaran tes cepat corona hari ini (30/5) sebanyak 654 orang, sedangkan sehari sebelumnya 303 orang sehingga total ada 957 orang yang menjadi sasaran, sedangkan nonreaktif sebanyak 881 orang.

Sementara pedagang maupun pengunjung yang dinyatakan reaktif, diminta untuk melakukan isolasi mandiri sambil menunggu langkah lanjutan dari pemda setempat untuk dilakukan tes cepat ulang.

Jika hasilnya masih tetap reaktif, maka akan dilanjutkan dengan swab (usap) tenggorokan guna memastikan apakah mereka terpapar virus corona atau tidak.

Kegiatan tes cepat corona di sejumlah tempat keramaian, merupakan program pemda setempat untuk mendeteksi secara dini dengan melakukan pemilahan masyarakat yang berpotensi terpapar corona karena rapid test hanyalah pemeriksaan saringan atau skrining untuk mendeteksi keberadaan antibodi IgM (Immunoglobulin M) dan IgG (Immunoglobulin G) yang dihasilkan tubuh ketika seseorang terpapar virus corona.

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024