Situbondo (ANTARA) - Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, menjemput puluhan warga yang hasil tes cepat terkait COVID-19 dinyatakan reaktif untuk dikarantina di sebuah hotel di pinggir pantai.
"Dari rencana 49 orang yang dijemput untuk dikarantina itu, tidak seluruhnya dapat dievakuasi tadi malam (Jumat, 29/5), namun kemungkinan siang hari ini sisanya akan dijemput dan kami sudah melakukan langkah persuasif kepada warga yang hasil tes cepatnya reaktif," ujar Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Situbondo Abu Bakar Abdi di Situbondo, Sabtu.
Puluhan warga yang hasil tes cepatnya reaktif itu, tersebar di Desa Olean (Kecamatan Kota Situbondo), Desa Tenggir (Kecamatan Panji), dan Desa Wringinanom (Kecamatan Panarukan). Setelah dijemput dan mereka dikarantina di Hotel Sidmuncul 1, kawasan Wisata Bahari Pasir Putih, Situbondo.
Menurut Abu Bakar, penjemputan dan mengarantina puluhan warga yang hasil tes cepatnya menunjukkan reaktif itu untuk mengantisipasi dan memutus mata rantai penularan virus corona jenis baru atau COVID-19.
Ia menjelaskan bahwa puluhan warga tiga desa itu sebelumnya dilakukan tes cepat menunjukkan reaktif dan mereka merupakan dari hasil pelacakan (tracing) Kluster Jamaah Masjid Baitur Rahman, Desa Olean. Sebelumnya diketahui ada dua orang dari jamaah masjid itu diketahui sakit dan hasil uji swab positif terinfeksi corona.
"Untuk di tempat karantina itu sudah ada petugas medis Puskesmas Kecamatan Bungatan yang akan memantau kondisi kesehatan sehari-hari warga," ujar Abu Bakar.
Informasi lain menyebutkan, warga dari tiga desa yang hasil tes cepatnya reaktif dan saat ini dikarantina di hotel milik Pemkab Situbondo itu masih menunggu hasil uji swab yang sebelumnya telah dikirim ke laboratorium di Surabaya guna memastikan positif COVID-19 atau tidak.
Sehari sebelumnya, pada Jumat (29/5), seorang pasien positif COVID-19 berinisial A (56), warga Desa Tenggir (Kecamatan Panji), meninggal dunia setelah beberapa hari dirawat di RS Elizabeth Situbondo.
Sepekan sebelumnya, seorang perempuan (28) pasien positif corona yang sedang hamil tujuh bulan asal Desa Tenggir juga meninggal dunia setelah sempat menjalani penanganan medis di RSUD dr Abdoer Rahem Situbondo.
Data sebaran COVID-19 Situbondo, pada Jumat, 29 Mei 2020, pasien positif Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) tercatat sebanyak 20 orang, 11 orang di antaranya dinyatakan sembuh, tujuh pasien dalam perawatan (isolasi mandiri enam orang, rawat inap satu orang) dan dua pasien di antaranya meninggal dunia.
Untuk pasien dalam pengawasan atau PDP berjumlah 41, orang dalam pengawasan 11, yang dirawat inap sembilan orang dan isolasi mandiri dua orang, selesai pengawasan 30 orang.
Baca juga: Nekat mudik, seratusan orang bakal berlebaran di GOR Satria Purwokerto
Baca juga: Banyumas wajibkan pemudik dari daerah PSBB jalani karantina di GOR Satria
"Dari rencana 49 orang yang dijemput untuk dikarantina itu, tidak seluruhnya dapat dievakuasi tadi malam (Jumat, 29/5), namun kemungkinan siang hari ini sisanya akan dijemput dan kami sudah melakukan langkah persuasif kepada warga yang hasil tes cepatnya reaktif," ujar Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Situbondo Abu Bakar Abdi di Situbondo, Sabtu.
Puluhan warga yang hasil tes cepatnya reaktif itu, tersebar di Desa Olean (Kecamatan Kota Situbondo), Desa Tenggir (Kecamatan Panji), dan Desa Wringinanom (Kecamatan Panarukan). Setelah dijemput dan mereka dikarantina di Hotel Sidmuncul 1, kawasan Wisata Bahari Pasir Putih, Situbondo.
Menurut Abu Bakar, penjemputan dan mengarantina puluhan warga yang hasil tes cepatnya menunjukkan reaktif itu untuk mengantisipasi dan memutus mata rantai penularan virus corona jenis baru atau COVID-19.
Ia menjelaskan bahwa puluhan warga tiga desa itu sebelumnya dilakukan tes cepat menunjukkan reaktif dan mereka merupakan dari hasil pelacakan (tracing) Kluster Jamaah Masjid Baitur Rahman, Desa Olean. Sebelumnya diketahui ada dua orang dari jamaah masjid itu diketahui sakit dan hasil uji swab positif terinfeksi corona.
"Untuk di tempat karantina itu sudah ada petugas medis Puskesmas Kecamatan Bungatan yang akan memantau kondisi kesehatan sehari-hari warga," ujar Abu Bakar.
Informasi lain menyebutkan, warga dari tiga desa yang hasil tes cepatnya reaktif dan saat ini dikarantina di hotel milik Pemkab Situbondo itu masih menunggu hasil uji swab yang sebelumnya telah dikirim ke laboratorium di Surabaya guna memastikan positif COVID-19 atau tidak.
Sehari sebelumnya, pada Jumat (29/5), seorang pasien positif COVID-19 berinisial A (56), warga Desa Tenggir (Kecamatan Panji), meninggal dunia setelah beberapa hari dirawat di RS Elizabeth Situbondo.
Sepekan sebelumnya, seorang perempuan (28) pasien positif corona yang sedang hamil tujuh bulan asal Desa Tenggir juga meninggal dunia setelah sempat menjalani penanganan medis di RSUD dr Abdoer Rahem Situbondo.
Data sebaran COVID-19 Situbondo, pada Jumat, 29 Mei 2020, pasien positif Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) tercatat sebanyak 20 orang, 11 orang di antaranya dinyatakan sembuh, tujuh pasien dalam perawatan (isolasi mandiri enam orang, rawat inap satu orang) dan dua pasien di antaranya meninggal dunia.
Untuk pasien dalam pengawasan atau PDP berjumlah 41, orang dalam pengawasan 11, yang dirawat inap sembilan orang dan isolasi mandiri dua orang, selesai pengawasan 30 orang.
Baca juga: Nekat mudik, seratusan orang bakal berlebaran di GOR Satria Purwokerto
Baca juga: Banyumas wajibkan pemudik dari daerah PSBB jalani karantina di GOR Satria