Jakarta (ANTARA) - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) telah mengembangkan airborne terminator dengan menggunakan ozon nanomist yang mampu mensterilisasi ruangan seperti perkantoran, rumah sakit, klinik dan sekolah hingga makanan dari virus corona.
Airborne terminator berfungsi untuk disinfeksi udara dan permukaan. Sebuah bilik disinfektan dibangun dan kemudian di dalamnya disemprotkan butiran uap air yang mengandung Ozone Nanobubble Water yang akan menangkap dan mematikan virus dan bakteri yang berterbangan di udara dan yang ada di permukaan.
"Ozon nanomist secara teknis dapat dipakai untuk menggantikan disinfektan kimiawi di bilik yang telah ada dengan potensi resiko lebih rendah, selama dipakai mengikuti durasi dan ketentuan yang berlaku,” kata Kepala Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Anto Tri Sugiarto dalam webinar Talk to Scientists: Bekerja di Masa Pandemi, Jakarta, Jumat.
Ozone nanomist tersebut tidak bersifat karsinogenik sehingga tidak membahayakan kesehatan dan kulit. Ozone nanomist berbahan baku oksigen.
Ozon merupakan bentuk lain dari oksigen yang merupakan reaksi dari oksigen dan sinar ultraviolet dari matahari.
Sterilisasi ruangan dengan memanfaatkan teknologi ozone nanomist akan mendukung era normal baru (new normal) di mana masyarakat bisa hidup berdampingan dengan virus Corona penyebab COVID-19.
Sesuai dengan panduan dari Kementerian Kesehatan, maka setiap 4 jam sekali ruangan harus disterilisasi, dan airborne terminator dengan teknologi ozone nanomist dapat dimanfaatkan untuk sterilisasi di tempat kerja perkantoran dan industri.
Anto menuturkan aplikasi teknologi ozone nanomist bisa dipergunakan dengan sangat luas mulai dari sterilisasi ruangan, kendaraan seperti pesawat dan kereta api, alat pelindung diri (APD), peralatan medis, bahkan hingga mencuci makanan seperti sayuran dan buah-buahan hingga mensterilkan air.
"Kita bisa pergunakan untuk sterilisasi di rumah sakit, sekolah-sekolah ketika mulai di pabrik, industri ketika mulai bekerja, di hotel-hotel, di perkantoran, dan sebagainya" ujar Anto.
Bilik dengan ozon nanomist sudah dipasang diantaranya di Kantor LIPI, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Balai Kesehatan Puspiptek, Tangerang Selatan, Wisma Tamu Puspiptek, Kantor Kejaksaan Tinggi, DKI Jakarta, Pabrik Meteran Air LinFLow di Bandung, Kantor Walikota Tangerang Selatan.
Teknologi itu juga digunakan sebagai alat sterilisasi APD di Puskesmas Majalaya.
Sementara, sedang dalam proses untuk pemanfaatan ozone nanomist untuk sterilisasi bis Trans Jakarta, ruangan untuk MRT Jakarta, serta sterilisasi untuk kendaraan maupun ruangan hingga bilik sterilisasi untuk Kereta Commutter Indonesia.
Baca juga: Pascalebaran, Gugus Tugas Batang semprot disinfektan cegah COVID-19
Baca juga: Ganjar: Pencabutan PSBB Kota Tegal dipastikan tidak ada perayaan
Airborne terminator berfungsi untuk disinfeksi udara dan permukaan. Sebuah bilik disinfektan dibangun dan kemudian di dalamnya disemprotkan butiran uap air yang mengandung Ozone Nanobubble Water yang akan menangkap dan mematikan virus dan bakteri yang berterbangan di udara dan yang ada di permukaan.
"Ozon nanomist secara teknis dapat dipakai untuk menggantikan disinfektan kimiawi di bilik yang telah ada dengan potensi resiko lebih rendah, selama dipakai mengikuti durasi dan ketentuan yang berlaku,” kata Kepala Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Anto Tri Sugiarto dalam webinar Talk to Scientists: Bekerja di Masa Pandemi, Jakarta, Jumat.
Ozone nanomist tersebut tidak bersifat karsinogenik sehingga tidak membahayakan kesehatan dan kulit. Ozone nanomist berbahan baku oksigen.
Ozon merupakan bentuk lain dari oksigen yang merupakan reaksi dari oksigen dan sinar ultraviolet dari matahari.
Sterilisasi ruangan dengan memanfaatkan teknologi ozone nanomist akan mendukung era normal baru (new normal) di mana masyarakat bisa hidup berdampingan dengan virus Corona penyebab COVID-19.
Sesuai dengan panduan dari Kementerian Kesehatan, maka setiap 4 jam sekali ruangan harus disterilisasi, dan airborne terminator dengan teknologi ozone nanomist dapat dimanfaatkan untuk sterilisasi di tempat kerja perkantoran dan industri.
Anto menuturkan aplikasi teknologi ozone nanomist bisa dipergunakan dengan sangat luas mulai dari sterilisasi ruangan, kendaraan seperti pesawat dan kereta api, alat pelindung diri (APD), peralatan medis, bahkan hingga mencuci makanan seperti sayuran dan buah-buahan hingga mensterilkan air.
"Kita bisa pergunakan untuk sterilisasi di rumah sakit, sekolah-sekolah ketika mulai di pabrik, industri ketika mulai bekerja, di hotel-hotel, di perkantoran, dan sebagainya" ujar Anto.
Bilik dengan ozon nanomist sudah dipasang diantaranya di Kantor LIPI, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Balai Kesehatan Puspiptek, Tangerang Selatan, Wisma Tamu Puspiptek, Kantor Kejaksaan Tinggi, DKI Jakarta, Pabrik Meteran Air LinFLow di Bandung, Kantor Walikota Tangerang Selatan.
Teknologi itu juga digunakan sebagai alat sterilisasi APD di Puskesmas Majalaya.
Sementara, sedang dalam proses untuk pemanfaatan ozone nanomist untuk sterilisasi bis Trans Jakarta, ruangan untuk MRT Jakarta, serta sterilisasi untuk kendaraan maupun ruangan hingga bilik sterilisasi untuk Kereta Commutter Indonesia.
Baca juga: Pascalebaran, Gugus Tugas Batang semprot disinfektan cegah COVID-19
Baca juga: Ganjar: Pencabutan PSBB Kota Tegal dipastikan tidak ada perayaan