Semarang (ANTARA) - Kepala daerah di seluruh Provinsi Jawa Tengah diminta memperketat penerapan protokol kesehatan di tempat umum seperti pasar dan mal guna mengantisipasi meluasnya penyebaran COVID-19.
"Untuk bupati dan wali kota se-Jawa Tengah, agar rasa-rasanya dalam dua hari ini akan ada banyak kerumunan orang belanja, ketati saja," kata Gubernur Ganjar Pranowo di Semarang, Sabtu.
Hal itu terkait dengan perkiraan terjadi lonjakan keramaian di berbagai tempat dalam tiga hari terakhir, khususnya di tempat-tempat perbelanjaan pada Lebaran tahun ini.
Jika masih terdapat kerumunan warga yang susah diatur meskipun sudah diterapkan protokol kesehatan secara ketat, Ganjar menginstruksikan agar bupati maupun wali kota tidak segan melakukan penutupan.
Menurut Ganjar, hal tersebut perlu dilakukan karena saat ini situasinya sudah semakin membahayakan, terlebih di pusat-pusat keramaian.
"Saya minta yang tidak bisa melakukan pengontrolan ketat pada mereka yang hendak belanja di pasar, mal, supermarket, lebih baik tutup saja karena ini kondisinya sudah kritis. Banyak orang datang berbelanja karena sudah terima THR, banyak uang 'cash' jadi ini sangat berbahaya," ujarnya.
Ganjar mencontohkan di Kota Semarang terjadi lonjakan kasus secara signifikan akibat masyarakat masih nekat berkunjung ke pasar, mal maupun supermarket, salah satu kejadiannya berada di Pasar Ikan Rejomulyo atau Pasar Kobong.
"Karena kita terjadi peningkatan, kemarin di Semarang di Pasar Kobong ada 26 positif dan ternyata dari Demak sehingga OTG-nya banyak karena ini kondisinya sudah kritis," katanya.
"Untuk bupati dan wali kota se-Jawa Tengah, agar rasa-rasanya dalam dua hari ini akan ada banyak kerumunan orang belanja, ketati saja," kata Gubernur Ganjar Pranowo di Semarang, Sabtu.
Hal itu terkait dengan perkiraan terjadi lonjakan keramaian di berbagai tempat dalam tiga hari terakhir, khususnya di tempat-tempat perbelanjaan pada Lebaran tahun ini.
Jika masih terdapat kerumunan warga yang susah diatur meskipun sudah diterapkan protokol kesehatan secara ketat, Ganjar menginstruksikan agar bupati maupun wali kota tidak segan melakukan penutupan.
Menurut Ganjar, hal tersebut perlu dilakukan karena saat ini situasinya sudah semakin membahayakan, terlebih di pusat-pusat keramaian.
"Saya minta yang tidak bisa melakukan pengontrolan ketat pada mereka yang hendak belanja di pasar, mal, supermarket, lebih baik tutup saja karena ini kondisinya sudah kritis. Banyak orang datang berbelanja karena sudah terima THR, banyak uang 'cash' jadi ini sangat berbahaya," ujarnya.
Ganjar mencontohkan di Kota Semarang terjadi lonjakan kasus secara signifikan akibat masyarakat masih nekat berkunjung ke pasar, mal maupun supermarket, salah satu kejadiannya berada di Pasar Ikan Rejomulyo atau Pasar Kobong.
"Karena kita terjadi peningkatan, kemarin di Semarang di Pasar Kobong ada 26 positif dan ternyata dari Demak sehingga OTG-nya banyak karena ini kondisinya sudah kritis," katanya.