Batang (ANTARA) - Bupati Batang Wihaji bersama Wakil Bupati Suyono mengecek kondisi rumah penerima manfaat bantuan langsung tunai sebagai upaya mengantisipasi bantuan dari pemerintah itu tidak tepat sasaran, Senin.
"Saya ingin memastikan warga layak atau tidak dan apakah penerima manfaat BLT benar tepat sasaran atau tidak," katanya di Batang, Jawa Tengah, Senin.
Pada kesempatan itu, Bupati WIhaji bersama Wakil Bupati Suyono juga menggeledah dapur rumah milik Arifin (40), warga Desa Sojomerto, Kecamatan Reban.
Hasil pengecekan tersebut, jika melihat kondisi rumah, sebagian besar penerima manfaat memenuhi syarat dan berhak menerima bantuan dari pemerintah.
Baca juga: Bantuan langsung tunia bagi warga terdampak COVID-19 di Kudus cair
Baca juga: DPRD Kudus minta rumah penerima BLT dana desa ditempeli stiker
Ia menjelaskan jika berbicara terhadap dampak pandemi COVID-19, hampir semua orang terkena imbasnya namun pemberian bantuan itu harus juga selektif.
"Namun, jika ada warga yang tidak bisa makan, laporkan ke pemkab karena kami siap bantu. Demikian pula, bagi warga yang mampu, kami sarankan juga ikut peduli membantu tetangganya yang kekurangan," katanya.
Wihaji minta penerima manfaat BLT menggunakan dana bantuan itu dengan sebaik mungkin untuk memenuhi kebutuhan pangan.
"Kami melarang BLT yang diterima warga untuk membayar utang. Manfaatkan uang itu untuk kebutuhan makan sehari-hari, tidak boleh untuk bayar utang," katanya.
Ia mengatakan pencairan BLT tahap pertama yang dilaksanakan pada Minggu (16/5) dibagikan pada 829 keluarga di 12 desa di Kecamatan Kandeman, 15 desa di Kecamatan Tersono 571 keluarga, 4 desa di Kecamatan Bawang (101 keluarga), 14 desa di Kecamatan Gringsing (1971 keluarga), enam desa di Kecamatan Blado (350 keluarga).
Selain itu, lima desa di Kecamatan Banyuputih (617 keluarga), enam desa di Kecamatan Reban (417 keluarga), dan enam desa di Kecamatan Bandar 1.075 penerima.
"Jika uang APBD yang kita salurkan untuk BLT tahap I sekitar Rp2,7 miliar. Oleh karena itu, kami juga berpesan warga tetap mematuhi protokol kesehatan, pakai masker, sering cuci tangan dengan menggunakan sabun, dan menghindari kerumunan," katanya.
"Saya ingin memastikan warga layak atau tidak dan apakah penerima manfaat BLT benar tepat sasaran atau tidak," katanya di Batang, Jawa Tengah, Senin.
Pada kesempatan itu, Bupati WIhaji bersama Wakil Bupati Suyono juga menggeledah dapur rumah milik Arifin (40), warga Desa Sojomerto, Kecamatan Reban.
Hasil pengecekan tersebut, jika melihat kondisi rumah, sebagian besar penerima manfaat memenuhi syarat dan berhak menerima bantuan dari pemerintah.
Baca juga: Bantuan langsung tunia bagi warga terdampak COVID-19 di Kudus cair
Baca juga: DPRD Kudus minta rumah penerima BLT dana desa ditempeli stiker
Ia menjelaskan jika berbicara terhadap dampak pandemi COVID-19, hampir semua orang terkena imbasnya namun pemberian bantuan itu harus juga selektif.
"Namun, jika ada warga yang tidak bisa makan, laporkan ke pemkab karena kami siap bantu. Demikian pula, bagi warga yang mampu, kami sarankan juga ikut peduli membantu tetangganya yang kekurangan," katanya.
Wihaji minta penerima manfaat BLT menggunakan dana bantuan itu dengan sebaik mungkin untuk memenuhi kebutuhan pangan.
"Kami melarang BLT yang diterima warga untuk membayar utang. Manfaatkan uang itu untuk kebutuhan makan sehari-hari, tidak boleh untuk bayar utang," katanya.
Ia mengatakan pencairan BLT tahap pertama yang dilaksanakan pada Minggu (16/5) dibagikan pada 829 keluarga di 12 desa di Kecamatan Kandeman, 15 desa di Kecamatan Tersono 571 keluarga, 4 desa di Kecamatan Bawang (101 keluarga), 14 desa di Kecamatan Gringsing (1971 keluarga), enam desa di Kecamatan Blado (350 keluarga).
Selain itu, lima desa di Kecamatan Banyuputih (617 keluarga), enam desa di Kecamatan Reban (417 keluarga), dan enam desa di Kecamatan Bandar 1.075 penerima.
"Jika uang APBD yang kita salurkan untuk BLT tahap I sekitar Rp2,7 miliar. Oleh karena itu, kami juga berpesan warga tetap mematuhi protokol kesehatan, pakai masker, sering cuci tangan dengan menggunakan sabun, dan menghindari kerumunan," katanya.