Semarang (ANTARA) - Gubernur Ganjar Pranowo memborong tiga juta masker kain yang merupakan hasil produksi dari para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Provinsi Jawa Tengah sebagai wujud nyata pemberdayaan UMKM saat pandemi COVID-19.
"Dalam jaring pengaman ekonomi, kami membagi ada tiga penanganan, yakni darurat, jangka pendek dan menengah. Sekarang ini penanganan darurat dan harus direspons cepat agar para pelaku UMK bisa tertolong," kata Ganjar Pranowo di Semarang, Senin.
Menurut Ganjar, program pembelian masker dari para pelaku UMKM merupakan tindakan darurat sebab mereka yang bergerak di bidang fesyen juga didorong untuk membuat masker dan hasilnya dibeli pemerintah dengan harga wajar.
Baca juga: Presiden Jokowi beli masker kain produksi pengrajin Semarang
Baca juga: IMM Magelang memproduksi masker untuk dibagikan pada warga
"Inilah cara kita mendorong dan menstimulus ekonomi di masyarakat, khususnya pelaku UMKM tetap bisa berjalan," ujar Ganjar Pranowo.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jateng Ema Rachmawati menambahkan program memborong tiga juta masker merupakan ide Gubernur Ganjar Pranowo untuk melindungi UMKM agar tidak gulung tikar akibat dampak pandemi COVID-19, terutama pelaku UMKM di bidang fesyen dan jahit yang ada di bawah naungan instansinya.
"Sampai saat ini sudah ada 2,1 juta masker kain yang dikirim ke kami. Targetnya tiga juta masker dari para pelaku UMKM itu, untuk kami beli dan kami distribusikan secara gratis kepada masyarakat," ujarnya.
Masker kain hasil UMKM itu, lanjut dia akan didistribusikan kepada Gugus Tugas COVID-19 di 35 kabupaten/kota se-Jateng dan petugas TNI/Polri serta masyarakat dan pedagang di pasar.
"Pesanan sudah banyak, nanti kalau sudah terkumpul semuanya, langsung kami distribusikan. Sementara masih menunggu beberapa daerah yang belum kirim," katanya.
Selain program masker itu, Ema mengaku sudah menyiapkan program lain yang akan dilaksanakan selama masa pandemi.
"Seperti yang disampaikan Bapak Gubernur, bahwa kami segera melakukan program bantuan untuk UMKM boga. Kami sudah menyiapkan anggaran Rp38 miliar untuk membantu bahan baku bagi pelaku UKM boga se-Jateng," ujarnya.
Pemberian stimulus UMKM boga itu dinilai tepat mengingat saat ini sudah mendekati Lebaran, apalagi banyak UMKM boga di Jateng yang sudah berjalan dan memiliki pangsa pasar tertentu.
"Mereka masih bisa jalan, tapi memang kesulitan bahan baku. Jadi, nanti kami bantu berikan bahan baku seperti tepung, gula, minyak dan sebagainya. Masing-masing UMKM akan mendapatkan bantuan bahan baku senilai Rp3 juta," katanya. (LHP)
Baca juga: Siswa SMK Muhammadiyah bagikan masker ke desa lewat Program "Mbangun Desa"
Baca juga: KM UMP adakan Program 1.000 Masker Takjil dan Sembako
"Dalam jaring pengaman ekonomi, kami membagi ada tiga penanganan, yakni darurat, jangka pendek dan menengah. Sekarang ini penanganan darurat dan harus direspons cepat agar para pelaku UMK bisa tertolong," kata Ganjar Pranowo di Semarang, Senin.
Menurut Ganjar, program pembelian masker dari para pelaku UMKM merupakan tindakan darurat sebab mereka yang bergerak di bidang fesyen juga didorong untuk membuat masker dan hasilnya dibeli pemerintah dengan harga wajar.
Baca juga: Presiden Jokowi beli masker kain produksi pengrajin Semarang
Baca juga: IMM Magelang memproduksi masker untuk dibagikan pada warga
"Inilah cara kita mendorong dan menstimulus ekonomi di masyarakat, khususnya pelaku UMKM tetap bisa berjalan," ujar Ganjar Pranowo.
Ganjar menyebutkan setelah program tersebut ada tahapan selanjutnya yakni memberikan stimulus bagi pelaku UMKM boga. "Mereka yang bisa memproduksi makanan, minuman, akan mendapat bantuan dari pemerintah berupa bahan baku," katanya.
Ini, lanjut Ganjar, cara pihaknya agar ekonomi tetap menggelinding dan masyarakat tidak hanya menunggu bantuan.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jateng Ema Rachmawati menambahkan program memborong tiga juta masker merupakan ide Gubernur Ganjar Pranowo untuk melindungi UMKM agar tidak gulung tikar akibat dampak pandemi COVID-19, terutama pelaku UMKM di bidang fesyen dan jahit yang ada di bawah naungan instansinya.
"Sampai saat ini sudah ada 2,1 juta masker kain yang dikirim ke kami. Targetnya tiga juta masker dari para pelaku UMKM itu, untuk kami beli dan kami distribusikan secara gratis kepada masyarakat," ujarnya.
Masker kain hasil UMKM itu, lanjut dia akan didistribusikan kepada Gugus Tugas COVID-19 di 35 kabupaten/kota se-Jateng dan petugas TNI/Polri serta masyarakat dan pedagang di pasar.
"Pesanan sudah banyak, nanti kalau sudah terkumpul semuanya, langsung kami distribusikan. Sementara masih menunggu beberapa daerah yang belum kirim," katanya.
Selain program masker itu, Ema mengaku sudah menyiapkan program lain yang akan dilaksanakan selama masa pandemi.
"Seperti yang disampaikan Bapak Gubernur, bahwa kami segera melakukan program bantuan untuk UMKM boga. Kami sudah menyiapkan anggaran Rp38 miliar untuk membantu bahan baku bagi pelaku UKM boga se-Jateng," ujarnya.
Pemberian stimulus UMKM boga itu dinilai tepat mengingat saat ini sudah mendekati Lebaran, apalagi banyak UMKM boga di Jateng yang sudah berjalan dan memiliki pangsa pasar tertentu.
"Mereka masih bisa jalan, tapi memang kesulitan bahan baku. Jadi, nanti kami bantu berikan bahan baku seperti tepung, gula, minyak dan sebagainya. Masing-masing UMKM akan mendapatkan bantuan bahan baku senilai Rp3 juta," katanya. (LHP)
Baca juga: Siswa SMK Muhammadiyah bagikan masker ke desa lewat Program "Mbangun Desa"
Baca juga: KM UMP adakan Program 1.000 Masker Takjil dan Sembako