Semarang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi dan Badan Amil Zakat Nasional Jawa Tengah segera mengirimkan bantuan untuk 142 mahasiswa dari berbagai daerah di Jateng yang tertahan di Sudan karena diberlakukan "lockdown" akibat pandemi COVID-19.
"Sudah disiapkan tadi dan kita sepakat untuk kita bantu dari Baznas. Kita sudah ketemu Ketua Baznas, Biro Kesra kita dan sudah kita berikan nomor teleponnya mudah-mudahan bisa segera dikirim (bantuan, red.)," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Selasa.
Ia mengaku dihubungi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi terkait dengan kondisi seratusan mahasiswa asal Indonesia di Sudan.
Ganjar menyebut Kemenlu RI juga langsung mengontak Duta Besar Indonesia di Sudan.
"Dan bantuan memang sudah pernah diberikan, hanya kita menyampaikan, sepertinya waktunya butuh sedikit panjang sehingga mereka nyaman belajar di sana dengan mendapatkan kecukupan logistik," ujarnya.
Dalam siaran langsung tersebut beberapa warga memang mengajukan untuk bisa berbicara langsung dengan Gubernur Ganjar.
"Kemudian ada yang masuk dari Sudan. 'Pak boleh tidak ngobrol', kemudian saya pencet lalu ngobrol. Ternyata dia sudah pernah mengirim surat, tapi tidak tahu di mana suratnya. Coba kirim lagi dan ternyata kepadanya, kepada saya. Mungkin itu berkahnya Ramadhan, 'ngirim' surat langsung belum sampai, begitu 'live' Instagram langsung bisa," katanya.
Para mahasiswa tersebut, kata dia, sudah tidak mendapat kiriman uang dari orang tua masing-masing sehingga pihaknya bersama pemerintah pusat langsung bergerak, mengingat kondisi Sudan yang tengah mengalami krisis.
"Waktu saya konsultasi dengan Bu Menlu, bagaimana sebaiknya? Mungkin orang tuanya tidak bisa mengirim bantuan. Perhatian itu akan sangat baik sekali," ujar Ganjar.
Baca juga: Baznas Kota Magelang serahkan bantuan kepada ustadz-ustadzah
"Sudah disiapkan tadi dan kita sepakat untuk kita bantu dari Baznas. Kita sudah ketemu Ketua Baznas, Biro Kesra kita dan sudah kita berikan nomor teleponnya mudah-mudahan bisa segera dikirim (bantuan, red.)," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Selasa.
Ia mengaku dihubungi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi terkait dengan kondisi seratusan mahasiswa asal Indonesia di Sudan.
Ganjar menyebut Kemenlu RI juga langsung mengontak Duta Besar Indonesia di Sudan.
"Dan bantuan memang sudah pernah diberikan, hanya kita menyampaikan, sepertinya waktunya butuh sedikit panjang sehingga mereka nyaman belajar di sana dengan mendapatkan kecukupan logistik," ujarnya.
Baca juga: Gaji ASN langsung dipotong, pertumbuhan zakat Jateng tertinggi nasional
Orang nomor satu di Jateng itu, mengetahui 142 mahasiswa di Sudan tersebut ketika dirinya bersama istri dan anak melakukan siaran langsung melalui akun Instagram.
Orang nomor satu di Jateng itu, mengetahui 142 mahasiswa di Sudan tersebut ketika dirinya bersama istri dan anak melakukan siaran langsung melalui akun Instagram.
Dalam siaran langsung tersebut beberapa warga memang mengajukan untuk bisa berbicara langsung dengan Gubernur Ganjar.
"Kemudian ada yang masuk dari Sudan. 'Pak boleh tidak ngobrol', kemudian saya pencet lalu ngobrol. Ternyata dia sudah pernah mengirim surat, tapi tidak tahu di mana suratnya. Coba kirim lagi dan ternyata kepadanya, kepada saya. Mungkin itu berkahnya Ramadhan, 'ngirim' surat langsung belum sampai, begitu 'live' Instagram langsung bisa," katanya.
Para mahasiswa tersebut, kata dia, sudah tidak mendapat kiriman uang dari orang tua masing-masing sehingga pihaknya bersama pemerintah pusat langsung bergerak, mengingat kondisi Sudan yang tengah mengalami krisis.
"Waktu saya konsultasi dengan Bu Menlu, bagaimana sebaiknya? Mungkin orang tuanya tidak bisa mengirim bantuan. Perhatian itu akan sangat baik sekali," ujar Ganjar.
Baca juga: Baznas Kota Magelang serahkan bantuan kepada ustadz-ustadzah