Solo (ANTARA) - Stok beras Perum Bulog Subdivre III Surakarta, Jawa Tengah, yang membawahi Soloraya saat ini mencapai 15.400 ton atau cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga enam bulan ke depan.

"Saat ini kan sudah tidak ada pembagian raskin (melalui Bulog), jadi stoknya cukup untuk enam bulan," kata Kepala Perum Bulog Subdivre III Surakarta Imam Firdaus Jamal di Solo, Senin.

Mengenai penyerapan, dikatakannya, untuk saat ini Bulog hanya melakukan penyerapan untuk beras komersial atau berkualitas premium mengingat harga beras medium di lapangan saat ini di atas harga pembelian pemerintah (HPP).

Baca juga: Bulog Pekalongan jamin stok beras masih aman hingga Lebaran

Berdasarkan aturan, dikatakannya, untuk HPP gabah kering giling yaitu Rp5.300/kg, gabah kering panen di tingkat petani Rp4.200/kg, dan beras medium Rp8.300/kg.

"Kalau harga sesuai HPP kami beli, untuk sekarang ini kami beli sesuai harga pasaran untuk komersial," katanya.

Sementara itu untuk komoditas lain, dikatakannya, juga dalam posisi aman. Menurut dia, saat ini ada beberapa komoditas yang dalam perjalanan pengiriman menuju Subdivre III Surakarta untuk memperkuat stok yang ada.

"Untuk gula pasir sementara ini kami ada 20 ton tetapi yang sedang dalam proses pengiriman ada sebanyak 700 ton, minyak goreng posisi sekarang masih punya 9.000 liter dan dalam perjalanan 30.000 liter. Sedangkan tepung terigu 7.000 kg dalam perjalanan 20.000 kg," katanya.

Terkait hal itu, pihaknya menyatakan siap jika sewaktu-waktu dilibatkan oleh pemerintah daerah untuk melakukan operasi pasar kaitannya dengan Ramadhan dan Lebaran.

"Bulog kan bagian dari TPID (Tim pengendalian Inflasi Daerah), sehingga ketika ada permintaan maka kami harus siap. Tentu untuk protokol Covid-nya dibantu kewilayahan," katanya.

Baca juga: Serap gabah petani, Bulog Banyumas tetapkaan harga Rp4.200/kg
Baca juga: Bulog Pekalongan siap datangkan gula dari Riau

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024