Pekalongan (ANTARA) - Perum Badan Urusan Logistik Subdivisi Regional Pekalongan, Jawa Tengah, siap mendatangkan pasokan gula dari Riau, Jawa Timur, dan Blora sebagai upaya mencukupi bahan rasa manis itu di wilayah eks-Keresidenan Pekalongan.

Kepala Perum Bulog Subdivre Pekalongan Ari Apriansyah saat dihubungi melalui sambungan telepon di Pekalongan, Senin, mengatakan bahwa kendati demikian, Bulog belum dapat memastikan kapan dan berapa jumlahnya pasokan gula yang akan didatangkan ke sini (Perum Bulog Pekalongan) karena masih dalam proses.

"Saat ini stok gula di Bulog Pekalongan masih kosong karena stok gula sebelumnya sebanyak 30 ton sudah didistribusikan pada masyarakat," katanya.

Baca juga: Bulog Banyumas gelar operasi pasar gula pasir 250 ton

Menurut dia, stok gula sebanyak 30 ton tersebut lebih diutamakan didistribusikan ke Kota/Pemkab Tegal karena pertimbangan kebutuhan dan lokasi gudang penyimpanan gula yang lebih berdekatan dengan dua wilayah itu yaitu di Mujungagung.

Adapun untuk pemkab/kota lainnya, kata dia, masih menunggu pasokan gula lagi karena stoknya masih terbatas.

"Saat ini permintaan gula dari masing-masing pemkab/kota cukup tinggi tetapi kami belum bisa dapat memenuhi karena memang tidak ada penugasan (dari pemerintah) untuk pemenuhan stok gula. Kendati demikian, kita berusaha membantu ketersediaan gula untuk di masing-masing wilayah," katanya.

Ari mengatakan harga gula yang dijual oleh Bulog Subdivre Pekalongan maksimal sebesar Rp12.500 per kilogram atau lebih murah dibanding harga di pasaran yang mencapai sekitar Rp18 ribu/ kilogram.

"Yang jelas, kita berusaha menjamin ketersediaan beras maupun gula sebagai stabilisasi harga kebutuhan pokok," katanya.

Baca juga: Harga melambung, Pemkab Pati siapkan 243 ton gula pasir segera lakukan operasi pasar
Baca juga: Pemerintah impor gula pasir, harga dipastikan segera turun

Pewarta : Kutnadi
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024