Jakarta (ANTARA) - Profesor bidang kesehatan masyarakat global di University of Edinburgh, Skotlandia, Devi Sridhar meragukan Olimpiade Tokyo bisa dihelat tahun depan apabila vaksin virus corona belum ditemukan.
Sridhar mengatakan pengembangan vaksin menjadi kunci penting dalam penyelenggaraan Olimpiade Tokyo yang dijadwalkan digelar pada 23 Juli hingga 8 Agustus 2021 dan Paralimpiade setelah itu. Sementara, vaksin, menurutnya, diketahui baru bisa didapat setelah dilakukan pengujian selama satu atau satu setengah tahun.
"Apabila kita bisa menemukan vaksinnya hingga tahun depan maka saya kira Olimpiade menjadi realistis bisa digelar tahun depan," kata Sridhar dikutip dari BBC, Sabtu.
"Vaksin (virus corona) yang efektif, terjangkau, dan tersedia ini nantinya akan mengubah kondisi saat ini. Jika kita tidak dapat menemukan sebuah terobosan ilmiah, saya kira Olimpiade Tokyo tampak sangat tidak realistis" ujarnya lagi.
Baca juga: Panpel Olimpiade disarankan tentukan skala prioritas pangkas biaya
Baca juga: IOC yakin penundaan Olimpiade bakal bantu pemulihan ekonomi Jepang
Keraguan serupa juga sempat dilontarkan Ketua Penyelenggara Tokyo 2020, Toshiro Muto. Ia sangsi apabila pesta olah raga terakbar di dunia itu dapat terlaksana sesuai jadwal.
"Saya tidak berpikir ada orang yang bisa mengatakan apakah situasi akan terkendali pada Juli tahun depan," kata Muto.
Sementara itu, Komite Olimpiade Internasional (IOC) bersama penyelenggara Tokyo 2020 juga telah mengadakan pertemuan pekan ini membahas nasib penyelenggaraan Olimpiade dan Paralimpiade tahun depan.
Baca juga: Atlet Kuba gunakan alat latihan seadanya di tengah pandemi
Baca juga: Mantan juara Olimpiade selesaikan triatlon indoor demi amal
Ketua Komisi Koordinasi IOC John Coates dalam konferensi pers, Kamis (17/4), mengaku bahwa pandemi COVID-19 masih dapat berdampak pada penyelenggaraan Olimpiade tahun depan.
Meski begitu, panitia penyelenggara Olimpiade Tokyo tetap optimistis bisa menggelar Olimpiade tahun depan dengan sukses. Setelah Olimpiade diputuskan ditunda, panitia langsung membentuk gugus tugas untuk membuat rencana selama setahun ke depan.
"Kami percaya bahwa langkah baru ini adalah pencapaian yang penting untuk memastikan persiapan kami selama lima hingga enam tahun ini tidak sia-sia. Kami akan terus bekerja sama dengan semua pemangku kebijakan untuk memastikan Olimpiade sukses," kata Presiden Tokyo 2020, Yoshiro Mori.
Sridhar mengatakan pengembangan vaksin menjadi kunci penting dalam penyelenggaraan Olimpiade Tokyo yang dijadwalkan digelar pada 23 Juli hingga 8 Agustus 2021 dan Paralimpiade setelah itu. Sementara, vaksin, menurutnya, diketahui baru bisa didapat setelah dilakukan pengujian selama satu atau satu setengah tahun.
"Apabila kita bisa menemukan vaksinnya hingga tahun depan maka saya kira Olimpiade menjadi realistis bisa digelar tahun depan," kata Sridhar dikutip dari BBC, Sabtu.
"Vaksin (virus corona) yang efektif, terjangkau, dan tersedia ini nantinya akan mengubah kondisi saat ini. Jika kita tidak dapat menemukan sebuah terobosan ilmiah, saya kira Olimpiade Tokyo tampak sangat tidak realistis" ujarnya lagi.
Baca juga: Panpel Olimpiade disarankan tentukan skala prioritas pangkas biaya
Baca juga: IOC yakin penundaan Olimpiade bakal bantu pemulihan ekonomi Jepang
Keraguan serupa juga sempat dilontarkan Ketua Penyelenggara Tokyo 2020, Toshiro Muto. Ia sangsi apabila pesta olah raga terakbar di dunia itu dapat terlaksana sesuai jadwal.
"Saya tidak berpikir ada orang yang bisa mengatakan apakah situasi akan terkendali pada Juli tahun depan," kata Muto.
Sementara itu, Komite Olimpiade Internasional (IOC) bersama penyelenggara Tokyo 2020 juga telah mengadakan pertemuan pekan ini membahas nasib penyelenggaraan Olimpiade dan Paralimpiade tahun depan.
Baca juga: Atlet Kuba gunakan alat latihan seadanya di tengah pandemi
Baca juga: Mantan juara Olimpiade selesaikan triatlon indoor demi amal
Ketua Komisi Koordinasi IOC John Coates dalam konferensi pers, Kamis (17/4), mengaku bahwa pandemi COVID-19 masih dapat berdampak pada penyelenggaraan Olimpiade tahun depan.
Meski begitu, panitia penyelenggara Olimpiade Tokyo tetap optimistis bisa menggelar Olimpiade tahun depan dengan sukses. Setelah Olimpiade diputuskan ditunda, panitia langsung membentuk gugus tugas untuk membuat rencana selama setahun ke depan.
"Kami percaya bahwa langkah baru ini adalah pencapaian yang penting untuk memastikan persiapan kami selama lima hingga enam tahun ini tidak sia-sia. Kami akan terus bekerja sama dengan semua pemangku kebijakan untuk memastikan Olimpiade sukses," kata Presiden Tokyo 2020, Yoshiro Mori.