Pati (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pati, Jawa Tengah, menyiapkan lahan seluas 1 hektare untuk memakamkan jenazah pasien yang terpapar COVID-19 sebagai langkah antisipasi ketika ada penolakan di masyarakat.
"Lahan seluas 1 hektare tersebut berada di dekat Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Sukoharjo," kata Bupati Pati Haryanto di sela-sela rapat koordinasi kegiatan keagamaan di tengah pandemi COVID-19 di ruang rapat Joyo Kusumo Pati, Kamis.
Rapat tersebut, dihadiri Forkopimda, tokoh agama baik dari NU, Muhammadiyah, perwakilan Kristen, Katolik, MUI, FKUB, Kemenag Kabupaten Pati, dan Anggota DPRD Kabupaten Pati.
Selain itu, kata Haryanto, masih ada Taman Makam Pahlawan yang diperuntukkan untuk tenaga kesehatan yang meninggal dalam menjalankan misi kemanusiaan.
Meskipun demikian, dia berdoa, di Kabupaten Pati tidak ada korban jiwa dari tim medis.
Ia juga berharap di Kabupaten Pati tidak ada penolakan terhadap pemakaman pasien COVID-19.
Terkait dengan kegiatan keagamaan selama bulan Ramadhan, kata dia, akan dibentuk tim kecil guna menyusun kesepakatan rapat yang akan dikonsep oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Muhtar.
"Nanti konsep akan dikirim ke peserta rapat dan bisa dikoreksi bersama sehingga dalam waktu dekat keputusan ini dapat ditandatangani bersama sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan keagamaan di bulan Ramadhan," ujarnya.
Haryanto berpesan kepada kiai dan tokoh agama agar dapat menyampaikan kepada jamaahnya terkait COVID-19 agar tidak menyepelekan virus corona.
Terkait dengan perkembangan COVID-19 di Kabupaten Pati per Kamis ini, kasus COVID-19 cenderung naik, baik di tingkat nasional, provinsi maupun di Kabupaten Pati.
"Saat ini ada empat PDP yang sudah terkonfirmasi positif COVID-19. mereka masih dirawat di RS Moewardi Solo, RSUD dr. R. Soetrasno Rembang, dan RSUD RAA Soewondo Pati, dan RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang," katanya.
Sementara tujuh PDP lainnya, masih dalam perawatan dan menunggu hasil swab tenggorokan di laboratorium.
Jumlah orang dalam pemantauan (ODP) sendiri tercatat ada 74 orang yang masih menjalani isolasi mandiri karena memiliki riwayat bepergian ke luar kota.*
"Lahan seluas 1 hektare tersebut berada di dekat Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Sukoharjo," kata Bupati Pati Haryanto di sela-sela rapat koordinasi kegiatan keagamaan di tengah pandemi COVID-19 di ruang rapat Joyo Kusumo Pati, Kamis.
Rapat tersebut, dihadiri Forkopimda, tokoh agama baik dari NU, Muhammadiyah, perwakilan Kristen, Katolik, MUI, FKUB, Kemenag Kabupaten Pati, dan Anggota DPRD Kabupaten Pati.
Selain itu, kata Haryanto, masih ada Taman Makam Pahlawan yang diperuntukkan untuk tenaga kesehatan yang meninggal dalam menjalankan misi kemanusiaan.
Meskipun demikian, dia berdoa, di Kabupaten Pati tidak ada korban jiwa dari tim medis.
Ia juga berharap di Kabupaten Pati tidak ada penolakan terhadap pemakaman pasien COVID-19.
Terkait dengan kegiatan keagamaan selama bulan Ramadhan, kata dia, akan dibentuk tim kecil guna menyusun kesepakatan rapat yang akan dikonsep oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Muhtar.
"Nanti konsep akan dikirim ke peserta rapat dan bisa dikoreksi bersama sehingga dalam waktu dekat keputusan ini dapat ditandatangani bersama sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan keagamaan di bulan Ramadhan," ujarnya.
Haryanto berpesan kepada kiai dan tokoh agama agar dapat menyampaikan kepada jamaahnya terkait COVID-19 agar tidak menyepelekan virus corona.
Terkait dengan perkembangan COVID-19 di Kabupaten Pati per Kamis ini, kasus COVID-19 cenderung naik, baik di tingkat nasional, provinsi maupun di Kabupaten Pati.
"Saat ini ada empat PDP yang sudah terkonfirmasi positif COVID-19. mereka masih dirawat di RS Moewardi Solo, RSUD dr. R. Soetrasno Rembang, dan RSUD RAA Soewondo Pati, dan RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang," katanya.
Sementara tujuh PDP lainnya, masih dalam perawatan dan menunggu hasil swab tenggorokan di laboratorium.
Jumlah orang dalam pemantauan (ODP) sendiri tercatat ada 74 orang yang masih menjalani isolasi mandiri karena memiliki riwayat bepergian ke luar kota.*