Magelang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, melakukan pengawasan secara ketat kepada para pendatang dari luar daerah untuk menekan risiko penyebaran virus corona (COVID-19), kata Bupati Magelang Zaenal Arifin.

Zaenal di Magelang, Selasa, menyampaikan agar semua pihak dan pemangku kepentingan untuk mengerahkan semua potensi sumber daya yang ada guna penanganan kejadian bencana nonalam tersebut.

"Perkembangan pandemi COVID-19 yang dinamis serta adanya peningkatan jumlah pendatang dari luar daerah yang mulai berdatangan seiring banyaknya perusahaan yang libur atau tutup karena pandemi ini, maka pengawasan para pendatang akan diperketat. Salah satunya, saya minta pemerintah desa untuk memaksimalkan penggunaan dana desa," katanya.

Di sisi lain, katanya pemerintah desa melalui posko-posko di setiap desa agar mengoptimalkan petugasnya.

"Kalau ada pemudik atau pendatang, langsung didata dan diminta mengecek kesehatannya ke puskemas sekitar dan jangan lupa untuk isolasi mandiri selama 14 hari," katanya.

Terkait dana desa, pihaknya akan berusaha mempercepat pencairan dana desa untuk pencegahan dan penanganan wabah COVID-19 di desa agar dapat dilaksanakan lebih efektif.

"Saat ini yang sudah masuk ke rekening kas desa, dari 368 desa sudah masuk 147 desa. Selanjutnya dalam waktu menyusul 139 desa akan cair. Saat ini masih dalam proses input," katanya.

Berdasarkan update data perkembangan COVID-19 di wilayah ini, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 216. Kemudian jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 29 orang dan pasien terkonfirmasi positif sebanyak 6 orang, 2 di antaranya sudah sembuh. 

Baca juga: Wali Kota Solo: Pendatang harus didata

 

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024