Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kota Semarang menyasar 116 ribu warga miskin yang terdampak COVID-19 untuk memperoleh bantuan bahan kebutuhan pokok selama tiga bulan ke depan.
"Pemerintah berupaya mendistribusikan bantuan bahan kebutuhan pokok untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sebagai bagian dari jaring pengaman sosial," kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi di Semarang, Minggu.
Dia mengatakan 116 ribu warga kurang mampu yang akan memperoleh bantuan tersebut di luar warga yang sudah terjangkau dalam Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial.
Baca juga: Lasiz NU bantu kebutuhan pokok warga miskin terdampak corona
Baca juga: Warga miskin Kudus terdampak COVID-19 dapat bantuan pangan
"116 ribu warga ini yang jadi fokus pemkot," katanya.
Ia menjelaskan angka 116 ribu didapatkan dari hasil pendataan dari tingkat rukun tetangga hingga kelurahan.
Dia mengatakan data yang diperoleh tersebut sudah termasuk para pekerja yang dirumahkan, pedagang yang dagangannya tidak laku, hingga pengemudi ojek daring.
"Kita fokus meminimalisasi dampak ekonomi masyarakat. Kita suplai dengan bahan kebutuhan pokok," katanya.
Dengan demikian, lanjut dia, imbauan pemerintah agar masyarakat meminimalisasi aktivitas mereka di luar rumah menjadi efektif.
"Pemerintah berupaya mendistribusikan bantuan bahan kebutuhan pokok untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sebagai bagian dari jaring pengaman sosial," kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi di Semarang, Minggu.
Dia mengatakan 116 ribu warga kurang mampu yang akan memperoleh bantuan tersebut di luar warga yang sudah terjangkau dalam Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial.
Baca juga: Lasiz NU bantu kebutuhan pokok warga miskin terdampak corona
Baca juga: Warga miskin Kudus terdampak COVID-19 dapat bantuan pangan
"116 ribu warga ini yang jadi fokus pemkot," katanya.
Ia menjelaskan angka 116 ribu didapatkan dari hasil pendataan dari tingkat rukun tetangga hingga kelurahan.
Dia mengatakan data yang diperoleh tersebut sudah termasuk para pekerja yang dirumahkan, pedagang yang dagangannya tidak laku, hingga pengemudi ojek daring.
"Kita fokus meminimalisasi dampak ekonomi masyarakat. Kita suplai dengan bahan kebutuhan pokok," katanya.
Dengan demikian, lanjut dia, imbauan pemerintah agar masyarakat meminimalisasi aktivitas mereka di luar rumah menjadi efektif.