Magelang (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Magelang menyiapkan Rumah Sakit (RS) Budi Rahayu sebagai pusat tes cepat untuk mendeteksi infeksi virus corona penyebab COVID-19 bagi warga dengan kriteria tertentu guna memutus rantai penularan penyakit tersebut.
"Khawatir kalau dicampur di rumah sakit rujukan akan membuat takut masyarakat. Kita coba siapkan RS Budi Rahayu untuk tempat rapid test (tes cepat) masyarakat nanti," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Magelang dr Sri Harso dalam keterangan tertulis yang diterima di Magelang, Jumat.
Pemerintah Kota Magelang mendapat kiriman 135 alat tes cepat dari pemerintah pusat untuk mendukung penemuan kasus infeksi virus corona.
Baca juga: Ganjar: RS kelola secara khusus limbah medis COVID-19
Sri Harso mengatakan alat tersebut telah didistribusikan ke RSUD Tidar sebanyak 50 unit, RST dr Soedjono sebanyak 30 unit, dan puskemas-puskesmas sebanyak 55 unit.
Dia mengatakan tes cepat diprioritaskan bagi orang-orang yang paling rentan terpapar virus seperti dokter, perawat, dan tenaga laboratorium.
“Hasilnya secara umum seperti apa nanti kita infokan lebih lanjut. Kalau per orang hasilnya kita rahasiakan,” katanya.
Saat ini, Dinas Kesehatan Kota Magelang sedang memesan 500 sampai 1.000 alat tes cepat untuk memeriksa warga dengan kriteria tertentu.
Warga dengan kriteria tertentu mencakup warga yang tinggal di sekitar tempat tinggal pasien dalam pengawasan (PDP), pejabat yang sering bertemu dengan masyarakat, dan warga yang sering mengurus jenazah.
"Puskesmas yang akan mendata siapa saja yang berhak dites, yang kami anggap orang yang memiliki mobilitas tinggi dan memiliki risiko kontak dengan ODP (Orang Dalam Pemantauan) atau PDP,” kata Sri Harso.
Rumah Sakit Budi Rahayu diresmikan pada 26 November 2019 oleh Wali Kota Sigit Widyonindoto. Rumah sakit di Jalan Urip Sumoharjo Kota Magelang yang sebelumnya dikenal sebagai sebagai Rumah Sakit Bersalin Budi Rahayu itu telah menjadi rumah sakit kelas D untuk pelayanan kesehatan umum. (hms)
Baca juga: 9 pasien COVID-19 di Magelang sembuh
Baca juga: Pemkab Magelang perpanjang penutupan tempat wisata
"Khawatir kalau dicampur di rumah sakit rujukan akan membuat takut masyarakat. Kita coba siapkan RS Budi Rahayu untuk tempat rapid test (tes cepat) masyarakat nanti," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Magelang dr Sri Harso dalam keterangan tertulis yang diterima di Magelang, Jumat.
Pemerintah Kota Magelang mendapat kiriman 135 alat tes cepat dari pemerintah pusat untuk mendukung penemuan kasus infeksi virus corona.
Baca juga: Ganjar: RS kelola secara khusus limbah medis COVID-19
Sri Harso mengatakan alat tersebut telah didistribusikan ke RSUD Tidar sebanyak 50 unit, RST dr Soedjono sebanyak 30 unit, dan puskemas-puskesmas sebanyak 55 unit.
Dia mengatakan tes cepat diprioritaskan bagi orang-orang yang paling rentan terpapar virus seperti dokter, perawat, dan tenaga laboratorium.
“Hasilnya secara umum seperti apa nanti kita infokan lebih lanjut. Kalau per orang hasilnya kita rahasiakan,” katanya.
Saat ini, Dinas Kesehatan Kota Magelang sedang memesan 500 sampai 1.000 alat tes cepat untuk memeriksa warga dengan kriteria tertentu.
Warga dengan kriteria tertentu mencakup warga yang tinggal di sekitar tempat tinggal pasien dalam pengawasan (PDP), pejabat yang sering bertemu dengan masyarakat, dan warga yang sering mengurus jenazah.
"Puskesmas yang akan mendata siapa saja yang berhak dites, yang kami anggap orang yang memiliki mobilitas tinggi dan memiliki risiko kontak dengan ODP (Orang Dalam Pemantauan) atau PDP,” kata Sri Harso.
Rumah Sakit Budi Rahayu diresmikan pada 26 November 2019 oleh Wali Kota Sigit Widyonindoto. Rumah sakit di Jalan Urip Sumoharjo Kota Magelang yang sebelumnya dikenal sebagai sebagai Rumah Sakit Bersalin Budi Rahayu itu telah menjadi rumah sakit kelas D untuk pelayanan kesehatan umum. (hms)
Baca juga: 9 pasien COVID-19 di Magelang sembuh
Baca juga: Pemkab Magelang perpanjang penutupan tempat wisata