Presiden Duterte soal pelanggar karantina wilayah Filipina, 'tembak saja'

Kamis, 2 April 2020 14:55 WIB

Manila (ANTARA) - Presiden Filipina Rodrigo Duterte memperingatkan pelanggar karantina wilayah akibat virus corona dapat ditembak karena menyebabkan masalah dan mengatakan pelecahan terhadap petugas medis menjadi kejahatan yang tak dapat dibiarkan.

Duterte menyebutkan penting bagi semua orang agar bekerja sama dan mengikuti kebijakan tetap berada di rumah, saat pemerintah berupaya menekan penularan dan agar sistem kesehatan negara yang rapuh tidak kewalahan.

Filipina mencatat 96 kematian virus coroa dengan 2.311 kasus positif, dengan infeksi kini setiap harinya mencapai ratusan.

"Kian memburuk. Jadi sekali lagi saya katakan kepada Anda mengenai kegentingan masalah tersebut dan Anda harus mendengarkan itu," kata Duterte, Rabu.

"Pesan saya untuk polisi dan militer ... jika ada masalah dan ada peluang mereka melawan dan nyawa Anda dalam bahaya, tembak saja mereka."

"Paham kan? Mati. Daripada menimbulkan masalah, saya akan menguburkan Anda."

Penyataannya muncul setelah media melaporkan adanya kekacauan dan sejumlah penangkapan warga pada Rabu di daerah miskin di Manila, yang memprotes soal bantuan pangan pemerintah.

Penyataan itu juga menyusul kemarahan di kalangan komunitas medis soal stigma sosial dan kejadian pekerja rumah sakit yang mengalami pelecehan fisik dan diskriminasi, yang menurut Presiden Duterte harus dihentikan.

Para pegiat memperolok Duterte atas retorika sengitnya dan menudingnya memancing kekerasan serta main hakim sendiri, seperti yang diperlihatkan dalam perangnya melawan narkoba, di mana polisi dan kelompok bersenjata misterius membunuh ribuan orang, yang dituduh menggunakan atau pun menjual barang haram tersebut.

Polisi mengklaim tindakan mereka dalam kampanye antinarkoba sah.

Kantor Duterte biasanya menyebut pernyataan sang presiden hiperbola untuk menyoroti maksudnya.

Kepala Kepolisian Nasional pada Kamis mengatakan polisi memahami bahwa Duterte sedang menunjukkan keseriusannya mengenai ketertiban umum dan tidak akan ada seorang pun yang akan ditembak.

Sumber: Reuters


 


Pewarta : Antaranews
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Presiden Filipina tak akan minta maaf atas kematian dalam perang antinarkoba

05 January 2022 9:26 Wib, 2022

Presiden Filipina Duterte mundur dari politik

02 October 2021 18:13 Wib, 2021

Perang narkoba ala Duterte tewaskan 8.000 orang

06 November 2020 12:25 Wib, 2020

Presiden Duterte pertahankan aturan jaga jarak satu meter di Filipina

19 September 2020 14:16 Wib, 2020

Presiden Filipina Duterte mengancam akan bunuh pengedar narkoba

05 June 2020 16:25 Wib, 2020
Terpopuler

RTMM-SPSI ajak pekerja informal ikut jaminan sosial ketenagakerjaan

PERISTIWA - 04 May 2024 6:23 Wib

Dadang Somantri berharap pekerja kompeten dan terampil

PERISTIWA - 02 May 2024 8:39 Wib

Kemenag Surakarta: Lansia jadi prioritas petugas haji

PERISTIWA - 30 April 2024 8:24 Wib

ANTARA Biro Jateng lepas mahasiswa magang Polines

PERISTIWA - 04 May 2024 6:37 Wib

BPJS Kesehatan Purwokerto dan mitra RS pastikan prosedur pelayanan

PERISTIWA - 02 May 2024 9:05 Wib