Magelang (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Magelang melakukan penyemprotan disinfektan di layanan umum perkantoran dan fasilitas umum lainnya dalam rangka respons tanggap darurat penanganan dan pencegahan penyebaran virus corona jenis baru (COVID-19) di daerah itu.
Ketua PMI Kota Magelang Sumartono di Magelang, Rabu, mengatakan masa tanggap darurat dilaksanakan PMI setempat selama 10 hari ke depan dengan kegiatan penyemprotan disinfektan di sejumlah perkantoran, terutama yang membuka layanan publik dan fasilitas umum lainnya.
Pihaknya melakukan kegiatan itu dengan menggunakan dana dari sumbangan masyarakat pada Bulan Dana PMI yang lalu senilai Rp10 juta.
Baca juga: Warga diminta fokus pencegahan penularan COVID-19
Anggaran itu, antara lain untuk pengadaan disinfektan 10.000 liter. Cairan disinfektan itu kandungannya etanol 61-71 persen yang dinilai efektif mencegah penyebaran virus.
"Karena situasi darurat pandemi COVID-19, kami merespons cepat. Ada instruksi juga dari PMI Pusat supaya ikut mengatasi penyebaran virus, sehingga kami juga melaksanakan instruksi itu," katanya.
Dalam satu hari, pihaknya menargetkan penyemprotan disinfektan di tiga hingga lima lokasi penting di kota dengan tiga kecamatan dan 17 kelurahan itu.
Sejumlah perkantoran dan pengelola fasilitas umum yang telah mengajukan penyemprotan kepada PMI setempat, antara lain SMK Negeri 2, Bank BTN, GKJ Magelang, Masjid Nurul Imam Karang Lor dan Masjid Agung Magelang, Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Inspektorat, Kantor Kecamatan Magelang Tengah.
Meskipun tidak ada permintaan dari instansi atau pihak tertentu terkait dengan penyemprotan disinfektan, pihaknya tetap melaksanakan tugas kemanusiaan itu di berbagai fasilitas umum, seperti Alun-Alun Kota Magelang dan Taman Badaan Kota Magelang.
Ia mendorong partisipasi pihak swasta untuk mendukung langkah PMI setempat dalam penyemprotan disinfektan guna mencegah penyebaran virus corona.
Ia juga meminta warga memperkuat perilaku hidup bersih dan sehat agar terhindar dari serangan COVID-19.
Baca juga: Tujuh orang meninggal akibat COVID-19 di Indonesia
Ketua PMI Kota Magelang Sumartono di Magelang, Rabu, mengatakan masa tanggap darurat dilaksanakan PMI setempat selama 10 hari ke depan dengan kegiatan penyemprotan disinfektan di sejumlah perkantoran, terutama yang membuka layanan publik dan fasilitas umum lainnya.
Pihaknya melakukan kegiatan itu dengan menggunakan dana dari sumbangan masyarakat pada Bulan Dana PMI yang lalu senilai Rp10 juta.
Baca juga: Warga diminta fokus pencegahan penularan COVID-19
Anggaran itu, antara lain untuk pengadaan disinfektan 10.000 liter. Cairan disinfektan itu kandungannya etanol 61-71 persen yang dinilai efektif mencegah penyebaran virus.
"Karena situasi darurat pandemi COVID-19, kami merespons cepat. Ada instruksi juga dari PMI Pusat supaya ikut mengatasi penyebaran virus, sehingga kami juga melaksanakan instruksi itu," katanya.
Dalam satu hari, pihaknya menargetkan penyemprotan disinfektan di tiga hingga lima lokasi penting di kota dengan tiga kecamatan dan 17 kelurahan itu.
Sejumlah perkantoran dan pengelola fasilitas umum yang telah mengajukan penyemprotan kepada PMI setempat, antara lain SMK Negeri 2, Bank BTN, GKJ Magelang, Masjid Nurul Imam Karang Lor dan Masjid Agung Magelang, Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Inspektorat, Kantor Kecamatan Magelang Tengah.
Meskipun tidak ada permintaan dari instansi atau pihak tertentu terkait dengan penyemprotan disinfektan, pihaknya tetap melaksanakan tugas kemanusiaan itu di berbagai fasilitas umum, seperti Alun-Alun Kota Magelang dan Taman Badaan Kota Magelang.
Ia mendorong partisipasi pihak swasta untuk mendukung langkah PMI setempat dalam penyemprotan disinfektan guna mencegah penyebaran virus corona.
Ia juga meminta warga memperkuat perilaku hidup bersih dan sehat agar terhindar dari serangan COVID-19.
Baca juga: Tujuh orang meninggal akibat COVID-19 di Indonesia