Blora (ANTARA) - PT Semen Gresik menyatakan komitmennya terhadap komunitas Sedulur Sikep untuk melakukan penguatan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal serta pelestarian alam dan lingkungan hidup untuk generasi masa depan.

Menurut Kepala Unit Komunikasi dan Bina Lingkungan PT Semen Gresik Syaichul Amin di Blora, Rabu, hubungan baik antara perusahaan persemenan terkemuka ini dengan warga Sedulur Sikep sudah berjalan lama.

Bahkan sebelum pabrik Rembang beroperasi hubungan baik sudah terjalin lantaran tidak adanya perbedaan dalam nilai-nilai dasar yang dipedomani kedua belah pihak.

"Jalinan silaturahmi dan komunikasi bukan kali ini saja. Semisal saat pagelaran wayang kulit untuk memeriahkan HUT ke-6 PT Semen Gresik beberapa waktu lalu, juga berkomunikasi bahkan Mbah Lasiyo dan sesepuh sedulur sikep lainnya ikut hadir," ujarnya.

Hal itu, lanjut dia, bisa terjadi karena perusahaan memiliki komitmen yang sama untuk menjaga budaya dan kearifan lokal termasuk soal alam.

Komitmen bersama untuk penguatan kearifan lokal juga buah dari "Sarasehan Sikep Kumpule Balung Pisah Nguri-Nguri Budoyo Sareng PT Semen Gresik" yang digelar di Pendopo Agung Sedulur Sikep Dukuh Karangpace, Desa Klopoduwur Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga menetapkan kearifan lokal Sedulur Sikep sebagai warisan budaya tak benda Indonesia sehingga menambah kekayaan khazanah budaya di Tanah Air.

Beberapa kearifan lokal ala Sedulur Sikep tersebut, di antaranya sikap menghargai dan menghormati sesama manusia hingga komitmen menjaga alam.

Menurut Syaichul Amin ajaran sedulur sikep tentang pentingnya menjaga alam selaras dengan konsep pembangunan industri yang selaras dengan kelestarian lingkungan hidup dan berkelanjutan yang dipedomani Semen Gresik.

"Komitmen itu sudah dipraktikkan Semen Gresik selama bertahun-tahun," ujarnya.

Salah satu wujudnya, berupa kegiatan reklamasi pascatambang yang diterapkan di Tuban, sedangkan eks area tambang Tuban 1 kini sudah menjadi hutan dengan berbagai keanekaragaman hayatinya.

Bahkan lebih hijau dari saat sebelum ditambang karena lokasinya kini berubah menjadi "Arboretum Bukit Daun Hutan Koleksi dan Konservasi" yang menjadi destinasi wisata baru warga Tuban dan sekitarnya.

"Kami juga mau mengajak Sedulur Sikep untuk melihat langsung area Arboretum Bukit Daun di Tuban. Kami juga akan buat Arboretum Bukit Daun Hutan Koleksi dan Konservasi di Rembang. Bahkan dengan konsep yang lebih baik lagi. Tuban adalah gambaran masa depan Rembang," jelas Syaichul Amin.

Sementara itu, sesepuh sedulur Sikep Banjarejo Blora Mbah Lasiyo mengatakan alam memang boleh diolah, asal jangan dirusak.

Ia menganggap PT Semen Gresik hingga kini sudah membuktikan jika pengelolaan alam yang dilakukan memang tidak merusak, bahkan membawa kemanfaatan baru bagi alam dan lingkungan sekitarnya.

"Ibu bumi wis maringi, ibu bumi tansah dijogo supoyo lestari. Semen Gresik sampun mbuktikaken ngelestariaken ibu bumi engkang sampun maringi. Kanti upoyo reklamasi, kanti upoyo reboisasi," tandas Mbah Lasiyo didampingi sedulur sikep lainnya. 

Baca juga: Warga Sedulur Sikep Kudus kecewa dengan pelayanan Puskesmas

Baca juga: Warga sedulur sikep gunakan hak pilih di Pilkades Kudus

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024