Pekalongan (ANTARA) - Dasmiah, nenek berusia 85 yang hidup sebatang kara dengan menempati rumah petak berlantai tanah yang terkesan kumuh dan pengap ini hidup mengandalkan belas kasih tetangga.

Bahkan rumah yang berada di gang kecil, RT2/RW 7 Kelurahan Setono, Kecamatan Pekalongan Timur itu pun sebenarnya sudah dibeli orang, namun si pembeli berbaik hati mengizinkan Dasmiah bisa tetap tinggal di rumah tersebut sampai akhir hayatnya.

Dia sudah bertahun-tahun hidup sendiri setelah suaminya meninggal dan karena usia, Dasmiah sudah tak kuat berdiri lama dan harus dibantu tongkat untuk berjalan.

Kondisinya menjadikan Dasmiah sudah tak kuat lagi melakukan kegiatan dan mencari nafkah, sehingga terpaksa mengandalkan belas kasih tetangga.

Saat disambangi beberapa anggota komunitas Grup Facebook Pekalongan Curhat, Dasmiah lebih banyak berdiam diri karena sulit diajak berkomunikasi, hanya sepatah dua patah menjawab saat ditanya.

"Belum makan dari tadi," kata nenek Dasmiah saat ditanya kabarnya hari itu.

Baca juga: Nenek disambar buaya saat mandi di tepi sungai

Setiap hari, Dasmiah mendapatkan jatah makan dari Ketua RT setempat pada siang hari sedang pada pagi dan malam hari ada pedagang makanan yang menjatah untuk mengantarkan makanan, selain dari tetangga sekitar.

"Kalau makan sehari-hari biasanya pada pagi hari ada yang mengantar dari pedagang makanan. Untuk siang dikasih sama Ketua RT dan malam hari terkadang diantar makanan juga atau kadang diberi oleh tetangga," kata tetangga nenak Dasmiah, Sri Anah.

Ketua Komunitas Pekalongan Curhat Muhammad Lutfi mengatakan bahwa kedatangannya dirinya bersama komunitasnya bertujuan turut membantu nenak Dasmiah yang kini hidup sebatang kara.

"Kami ikut peduli dan sekadar memberikan bantuan meski tidak seberapa. Nenek Dasmiah sudah tidak bisa mencari nafkah karena tubuhnya sudah renta, sehingga perlu perhatian kita bersama," kata Lutfi.

Selain memberikan bantuan, tambah Lutfi, kegiatan tersebut diharapkan dapat memantik perhatian masyarakat luas dan pihak pemerintah agar lebih banyak yang peduli kepada sesama.

"Kami hadir memberi bantuan sekaligus memviralkannya melalui anggota komunitas, maupun teman-teman media lain, sehingga ke depan semakin banyak yang peduli," demikian Lutfi.

Baca juga: Gegara motor mogok, nenek ini jalan kaki gendong jenazah cucunya

Pewarta : Kutnadi
Editor : Nur Istibsaroh
Copyright © ANTARA 2024