Cegah COVID-19, masyarakat Korsel diimbau tetap di dalam rumah

Sabtu, 29 Februari 2020 17:32 WIB

Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Korea Selatan pada Sabtu mendesak warga untuk tetap tinggal di dalam rumah seiring mengeluarkan peringatan tentang perjuangan melawan virus corona yang sedang dalam "masa genting".

Wakil Menteri Kesehatan Kim Kang-lip menyebut bahwa saat ini merupakan "masa kritis" dalam menahan penyebaran virus, sehingga, "masyarakat dimohon tetap tinggal di dalam rumah dan menghindari perjalanan ke luar rumah, serta meminimalisasi kontak dengan orang lain."

Korea Selatan menjadi negara yang mengalami kasus infeksi COVID-19 tertinggi di luar China, dengan jumlah tercatat 2.931 kasus, setelah lonjakan kasus harian baru paling tinggi sebanyak 594 kasus. Di antaranya, 17 kasus kematian terjadi, sejak konfirmasi pasien pertama pada 20 Januari.

Baca juga: Korban tewas virus corona bertambah, kini 2.835 orang
Baca juga: WHO tingkatkan level siaga global, kasus baru Covid-19 tembus 1.027

"Kami meminta masyarakat untuk menahan diri dari mengikuti acara publik pada pekan ini, termasuk pertemuan keagamaan atau unjuk rasa," kata Kim.

Sebanyak 476 kasus baru yang muncul berasal dari kota Daegu, tepatnya di sebuah gereja yang menjadi pusat wabah, serta 60 lainnya di wilayah sekitar di Provinsi Gyeongsang Utara, menurut  Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan (KCDC).

Otoritas kesehatan sedang melakukan pengujian terhadap lebih dari 210.000 anggota dan 65.000 calon anggota gereja yang terkait dengan kebanyakan kasus infeksi setelah perempuan berusia 61 tahun, yang diketahui sebagai "Pasien 31", menghadiri kebaktian gereja sebelum dikonfirmasi positif corona.

Dari 88% yang telah diperiksa, dan sekitar 3.300 orang mengalami gejala-gejala sakit seperti demam, kata Kim.

Sejumlah pejabat provinsi bahkan ingin menerapkan hukuman kriminal terhadap gereja itu, menyebut bahwa pihak gereja menolak memberikan daftar lengkap anggotanya. Pihak gereja membantah tuduhan tersebut dan mendesak pemerintah mengakhiri "fitnah dan tekanan" terhadap para jemaat.

Kim menyatakan bahwa pemerintah tengah bekerja sama dengan otoritas setempat untuk memeriksa tuduhan itu.

Baca juga: Virus Corona merebak, 1.668 WNI masih bertahan di China
Baca juga: Presiden Mongolia dikarantina selama 14 hari sepulang dari China

Sumber: Reuters

Pewarta : Antaranews
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Sesama kelompok WNI tawuran di Korsel akibatkan satu orang tewas

30 April 2024 16:34 Wib

Statistik Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan, pertemuan dua "giant killer"

29 April 2024 15:39 Wib

FPIK-Pascasarjana Unsoed jalin kerja sama dengan dua universitas di Korea Selatan

17 April 2024 15:00 Wib

Jateng-Korsel tingkatkan kerja sama, siapkan 1.000 beasiswa

03 November 2023 22:51 Wib

Pemkot Semarang lanjutkan kerja sama pengelolaan air bersih dengan Korsel

18 October 2023 9:35 Wib
Terpopuler

Kalangan akademisi ramaikan Pilkada Surakarta

PERISTIWA - 25 April 2024 15:48 Wib

Wali Kota Surakarta gandeng sepatu lokal bantu siswa kurang mampu

PERISTIWA - 26 April 2024 13:27 Wib

Nyalanesia gandeng sejumlah pemda beri pendampingan literasi sekolah

PERISTIWA - 27 April 2024 17:07 Wib

PDAM Kota Magelang berikan subsidi masyarakat berpenghasilan rendah

PERISTIWA - 25 April 2024 15:49 Wib

Kemenag Surakarta: Lansia jadi prioritas petugas haji

PERISTIWA - 30 April 2024 8:24 Wib