Banjarnegara (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara kembali mengimbau seluruh warga di wilayah setempat untuk mewaspadai pergerakan tanah saat puncak musim hujan.

"Waspadai bencana pergerakan tanah karena tingkat curah hujan akhir-akhir ini makin tinggi," kata Kepala Pelaksana BPBD Banjarnegara Arief Rahman di Banjarnegara, Kamis.

Dia menjelaskan pada Rabu (19/2) telah terjadi pergerakan tanah di Desa Kayuares, Kecamatan Pagentan. "Kemarin ada kejadian pergerakan yang terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah setempat sepanjang sore hingga malam," katanya.

Dia menjelaskan pergerakan tanah itu telah mengakibatkan jalan penghubung antardesa mengalami kerusakan.

Baca juga: Tanah bergerak dan longsor, belasan warga Banyumas mengungsi

"Pada saat ini jalan tersebut hanya dapat dilalui oleh kendaraan roda dua, namun kami tetap mengimbau pengendara untuk tetap waspada," katanya.

Dia mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan dinas terkait mengenai penanganan di lokasi kejadian.

Sementara itu, dia menambahkan bahwa pihaknya masih terus mengintensifkan pemantauan terhadap lima kecamatan di wilayah setempat yang dikhawatirkan rawan tanah longsor.

Dia menyebutkan, lima kecamatan tersebut adalah Wanayasa, Banjarmangu, Susukan, Pagentan dan Punggelan.

Sebelumnya dia juga mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Banjarnegara mengingatkan warga di wilayah untuk mewaspadai bencana hidrometeorologi selama puncak musim hujan.

Hidrometeorologi adalah bencana yang dipengaruhi oleh fluktuasi keberadaan air termasuk tingginya curah hujan yang meliputi banjir, tanah longsor, angin kencang dan lain sebagainya yang biasanya dipengaruhi oleh perubahan musim.

Menurut dia, peningkatan intensitas hujan akan turut meningkatkan potensi gerakan tanah di wilayah setempat.*

Baca juga: Cuaca membaik, puluhan warga lereng Gunung Andong tinggalkan pengungsian


Pewarta : Wuryanti Puspitasari
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024