Cilacap (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, mengirim 10.000 masker untuk pekerja Indonesia asal Cilacap di Hong Kong guna mendukung upaya pencegahan penularan COVID-19, yang telah menimbulkan wabah di sebagian wilayah China dan menyebar ke sejumlah negara.
"Ini sebagai bentuk kepedulian Pemkab Cilacap untuk para pekerja migran asal Cilacap yang bekerja di Hong Kong," kata kata Sekretaris Daerah Cilacap Farid Ma'ruf di Cilacap, Selasa.
Pengadaan masker untuk pekerja asal Cilacap di Hong Kong, menurut dia, dilakukan berkoordinasi dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Cilacap.
Baca juga: Jateng kirim 41.250 masker untuk WNI di Hong Kong, Taiwan dan Singapura
"Alhamdulillah sudah siap semuanya dengan nilai kurang lebih Rp40 juta, dari Baznas Rp20 juta dan PMI Rp20 juta," katanya.
Baznas dan PMI sudah menyerabkan bantuan masker tersebut kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap untuk segera dikirim ke Hong Kong.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap Pramesti Griana Dewi mengatakan pemerintah daerah mengirimkan bantuan masker karena pekerja asal Cilacap di Hong Kong mengeluh kesulitan mendapatkan masker untuk melindungi diri dari penularan virus corona baru.
"Koordinator Forum Komunitas Warga Cilacap di Hong Kong Sri Martuti alias Judy telah bersurat ke Bapak Bupati Cilacap untuk menyampaikan keluhan bahwa masker menjadi barang langka dan harganya mengalami kenaikan secara signifikan sejak munculnya COVID-19 sehingga para pekerja migran sulit mendapatkannya," katanya.
Menurut dia, lokasi Hong Kong yang berada sangat dekat dengan pusat wabah COVID-19 di Wuhan, China, membuat pekerja Indonesia di Hong Kong khawatir.
"Hal ini tentu saja sangat mengkhawatirkan para pekerja migran Indonesia di Hong Kong, termasuk pekerja migran Indonesia asal Cilacap yang ada di sana," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, Pemerintah Kabupaten Cilacap akan segera mengirimkan bantuan masker untuk pekerja asal Cilacap di Hong Hong melalui Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Hong Kong.
Baca juga: Pemkab Batang kirim 8.000 masker ke Hong Kong
Baca juga: China butuh 60 juta masker/hari, baru terpenuhi 20 juta
"Ini sebagai bentuk kepedulian Pemkab Cilacap untuk para pekerja migran asal Cilacap yang bekerja di Hong Kong," kata kata Sekretaris Daerah Cilacap Farid Ma'ruf di Cilacap, Selasa.
Pengadaan masker untuk pekerja asal Cilacap di Hong Kong, menurut dia, dilakukan berkoordinasi dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Cilacap.
Baca juga: Jateng kirim 41.250 masker untuk WNI di Hong Kong, Taiwan dan Singapura
"Alhamdulillah sudah siap semuanya dengan nilai kurang lebih Rp40 juta, dari Baznas Rp20 juta dan PMI Rp20 juta," katanya.
Baznas dan PMI sudah menyerabkan bantuan masker tersebut kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap untuk segera dikirim ke Hong Kong.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap Pramesti Griana Dewi mengatakan pemerintah daerah mengirimkan bantuan masker karena pekerja asal Cilacap di Hong Kong mengeluh kesulitan mendapatkan masker untuk melindungi diri dari penularan virus corona baru.
"Koordinator Forum Komunitas Warga Cilacap di Hong Kong Sri Martuti alias Judy telah bersurat ke Bapak Bupati Cilacap untuk menyampaikan keluhan bahwa masker menjadi barang langka dan harganya mengalami kenaikan secara signifikan sejak munculnya COVID-19 sehingga para pekerja migran sulit mendapatkannya," katanya.
Menurut dia, lokasi Hong Kong yang berada sangat dekat dengan pusat wabah COVID-19 di Wuhan, China, membuat pekerja Indonesia di Hong Kong khawatir.
"Hal ini tentu saja sangat mengkhawatirkan para pekerja migran Indonesia di Hong Kong, termasuk pekerja migran Indonesia asal Cilacap yang ada di sana," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, Pemerintah Kabupaten Cilacap akan segera mengirimkan bantuan masker untuk pekerja asal Cilacap di Hong Hong melalui Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Hong Kong.
Baca juga: Pemkab Batang kirim 8.000 masker ke Hong Kong
Baca juga: China butuh 60 juta masker/hari, baru terpenuhi 20 juta