Jakarta (ANTARA) - Federasi tenis meja China pada Selasa berterima kasih kepada mitranya dari Qatar karena telah menyediakan fasilitas dan perlengkapan berlatih, termasuk 2.000 bola, untuk tim nasionalnya yang sedang berlatih di Doha untuk menghindari wabah virus corona di dalam negeri.
Sekitar 42.000 orang sudah terjangkit virus seperti flu ini di China daratan yang disebut pihak berwenang telah merenggut 1.000-an nyawa.
30-an anggota skuat China berlatih di Aspire Academy Arena di Doha sejak berakhirnya Jerman Terbuka di Magdeburg belum lama bulan ini.
Setelah beberapa negara menerapkan larangan bepergian karena wabah itu, Asosiasi Tenis Meja China (CTTA) mencari fasilitas latihan untuk para pemainnya yang jauh dari negerinya.
Baca juga: Produksi ponsel diprediksi terjun bebas ke level terendah terkait corona
China sudah menerima undangan dari Jerman, Austria dan Jepang serta beberapa lainnya, namun memilih Doha karena beberapa pemain topnya akan mengikuti Qatar Terbuka dari 3 sampai 8 Maret mendatang.
"Kami tak mengira mereka bisa menyiapkan venue itu, meja dan fasilitas bagi kami dalam waktu sesingkat itu," kata Presiden CTTA Liu Guoliang dalam pernyataan yang dirilis oleh Federasi Tenis Meja Internasional.
"Meja yang kami gunakan untuk berlatih adalah yang akan digunakan untuk Qatar Terbuka. QTTA bahkan memberi kami semua dari 2.000 persediaan bola bagi kami untuk berlatih."
"Mungkin ini situasi yang biasa di China tetapi sungguh sangat menyentuh hati, khususnya selama masa sesulit ini dan kami benar-benar mengapresiasi semua bantuan ini dari rekan-rekan internasional kami."
China sudah menyabet 28 dari 32 emas yang diberikan sejak olah raga ini dipertandingkan di Olimipade pada 1988.
Kepala QTTA Khalil Al-Mohannadi mengungkapkan dia ingin memastikan atlet-atlet terbaik du nia bermain di turnamen Qatar itu.
"Ketika saya mendengar virus corono di China, penyesalan kami adalah tim nasional China tidak akan bisa bermain di Qatar Terbuka," kata dia seperti dikutip Reuters.
"Bagi saya bukan Qatar Terbuka dan bukan Kejuaraan Dunia tanpa (kehadiran) China," tutup dia.
Baca juga: Menyingkap peran Tim Lima di sarang virus corona
Sekitar 42.000 orang sudah terjangkit virus seperti flu ini di China daratan yang disebut pihak berwenang telah merenggut 1.000-an nyawa.
30-an anggota skuat China berlatih di Aspire Academy Arena di Doha sejak berakhirnya Jerman Terbuka di Magdeburg belum lama bulan ini.
Setelah beberapa negara menerapkan larangan bepergian karena wabah itu, Asosiasi Tenis Meja China (CTTA) mencari fasilitas latihan untuk para pemainnya yang jauh dari negerinya.
Baca juga: Produksi ponsel diprediksi terjun bebas ke level terendah terkait corona
China sudah menerima undangan dari Jerman, Austria dan Jepang serta beberapa lainnya, namun memilih Doha karena beberapa pemain topnya akan mengikuti Qatar Terbuka dari 3 sampai 8 Maret mendatang.
"Kami tak mengira mereka bisa menyiapkan venue itu, meja dan fasilitas bagi kami dalam waktu sesingkat itu," kata Presiden CTTA Liu Guoliang dalam pernyataan yang dirilis oleh Federasi Tenis Meja Internasional.
"Meja yang kami gunakan untuk berlatih adalah yang akan digunakan untuk Qatar Terbuka. QTTA bahkan memberi kami semua dari 2.000 persediaan bola bagi kami untuk berlatih."
"Mungkin ini situasi yang biasa di China tetapi sungguh sangat menyentuh hati, khususnya selama masa sesulit ini dan kami benar-benar mengapresiasi semua bantuan ini dari rekan-rekan internasional kami."
China sudah menyabet 28 dari 32 emas yang diberikan sejak olah raga ini dipertandingkan di Olimipade pada 1988.
Kepala QTTA Khalil Al-Mohannadi mengungkapkan dia ingin memastikan atlet-atlet terbaik du nia bermain di turnamen Qatar itu.
"Ketika saya mendengar virus corono di China, penyesalan kami adalah tim nasional China tidak akan bisa bermain di Qatar Terbuka," kata dia seperti dikutip Reuters.
"Bagi saya bukan Qatar Terbuka dan bukan Kejuaraan Dunia tanpa (kehadiran) China," tutup dia.
Baca juga: Menyingkap peran Tim Lima di sarang virus corona