Jakarta (ANTARA) - Warga negara Indonesia (WNI) di China yang ingin pulang ke Indonesia disarankan melalui negara ketiga untuk transit, menyusul telah dihentikannya penerbangan langsung ke dan dari daratan China di tengah meningkatnya dampak wabah virus corona.

"Kalau ingin kembali ke Indonesia bisa melalui negara ketiga. Masih ada beberapa maskapai yang melayani penerbangan ke China, bisa melalui Malaysia, Thailand," kata Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun dalam telekonferensi di Kantor Staf Presiden (KSP), Jakarta, Senin.

Djauhari mengatakan pada Senin ini, KBRI di Beijing telah memfasilitasi 21 WNI yang ingin pulang dari China. Para WNI tersebut akan transit di negara lain sebelum tiba di Indonesia.

Baca juga: Tim WHO ke China saat korban tewas corona capai rekor

Para 21 WNI tersebut sudah menjalani protokol kesehatan di China, dan dinyatakan sehat. Puluhan WNI tersebut juga bukan berasal dari daerah di China yang berstatus lock down atau terisolasi karena terjangkit virus corona.

Setibanya di Indonesia, para WNI itu akan menjalani protokol kesehatan dari Kementerian Kesehatan.

"Kita baru memfasilitasi juga bersama-sama dengan pemerintah daerah, pemerintah daerah terkait (daerah asal WNI) itu memulangkan 21 orang dari bandara Beijing, belum yang di bandara lainnya. Mudah-mudahan sore ini sudah tiba di Jakarta," ujar Djauhari.

Baca juga: Pemerintah akan kembali pulangkan mahasiswa Indonesia di China

Menurut Djauhari per Senin ini, sudah 909 orang meninggal dunia akibat virus corona, sementara ada 40.235 orang terjangkit. Masih ada 23.589 orang yang suspect atau terduga virus corona dan menanti hasil pemeriksaan medis. Sedangkan yang sembuh ada 3.283 orang.

Data KBRI menunjukkan, masih ada 1.890 WNI di China daratan, tersebar di Beijing, Guangzhou, maupun Shanghai.

"Kami dari KBRI tetap mengimbau kepada WNI untuk menghindari keramaian umum, jaga kebersihan dan lingkungan untuk menghindari virus corona," tutur Djauhari


Pewarta : Indra Arief Pribadi
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024