Solo (ANTARA) - Perseroan Terbatas Kereta Api Indonesia (PT KAI) menyatakan akan ada kemungkinan penambahan frekuensi KA bandara yang menghubungkan antara Stasiun Solobalapan dengan Bandara Adi Soemarmo.
"Masalah frekuensi akan menjadi evaluasi kami dengan menyesuaikan informasi dari Dinas Perhubungan," kata Kepala PT KAI Daop 6 Yogyakarta Eko Purwanto di Stasiun Purwosari Solo, Jumat.
Ia mengatakan saat ini frekuensi KA Bandara dalam satu hari sebanyak 12 kali perjalanan atau 24 kali perjalanan secara PP.
"Saat ini kan ada pemberhentian di Stasiun Joglo juga, yang pasti dengan adanya KA Bandara ini kami ingin seluruh perjalanan (darat maupun KA) harus lancar," katanya.
Selain itu, dikatakannya, pada saat evaluasi juga akan dibahas mengenai relasi. Menurut dia, tidak menutup kemungkinan relasi akan diperluas ke stasiun lain dengan harapan memudahkan masyarakat.
Mengenai tarif, kata dia, belum ada keputusan dari pusat, termasuk apakah KA Bandara ini akan bersifat perintis atau komersial.
Baca juga: KA Bandara Adi Soemarmo beroperasi 20 Desember
Baca juga: KAI resmikkan ruang tunggu KA Bandara di Stasiun Solo Balapan
"Kami belum dapat bocoran, nanti kalau memang sudah saatnya akan kami berikan informasi, yang pasti untuk tarif akan ditentukan oleh pusat. Lagipula saat ini kan masih dalam tahap sosialisasi," katanya.
Sebelumnya, Kepala Stasiun KA Bandara Helly Indrayanto mengatakan sejauh ini penggratisan KA Bandara masih diberlakukan. Meski demikian, ia belum mengetahui akan diberlakukan hingga kapan.
"Saat launching KA Bandara pada tanggal 29 Desember 2019 itu kan Menteri Perhubungan juga hadir. Beliau mengatakan KA ini akan digratiskan hingga dua bulan. Jadi kemungkinan akan berlaku hingga akhir bulan Februari," katanya.
Meski demikian, dikatakannya, sejauh ini jumlah penumpang pesawat yang menggunakan jasa KA Bandara ini masih lebih kecil jika dibandingkan masyarakat umum yang ingin mencoba KA tersebut.
"Dari kapasitas 2.400 penumpang/hari, untuk jumlah penumpang turun dari pesawat yang menggunakan moda transportasi ini tidak lebih dari 100 orang. Kalau untuk okupansinya secara keseluruhan sekitar 65—70 persen/hari," katanya.
Sedangkan pada saat hari libur, tingkat keterisian KA Bandara bisa sekitar 80—90 persen.
Baca juga: Dilengkapi kereta bandara, Adi Soemarmo optimistis rebut pasar Yogyakarta
"Masalah frekuensi akan menjadi evaluasi kami dengan menyesuaikan informasi dari Dinas Perhubungan," kata Kepala PT KAI Daop 6 Yogyakarta Eko Purwanto di Stasiun Purwosari Solo, Jumat.
Ia mengatakan saat ini frekuensi KA Bandara dalam satu hari sebanyak 12 kali perjalanan atau 24 kali perjalanan secara PP.
"Saat ini kan ada pemberhentian di Stasiun Joglo juga, yang pasti dengan adanya KA Bandara ini kami ingin seluruh perjalanan (darat maupun KA) harus lancar," katanya.
Selain itu, dikatakannya, pada saat evaluasi juga akan dibahas mengenai relasi. Menurut dia, tidak menutup kemungkinan relasi akan diperluas ke stasiun lain dengan harapan memudahkan masyarakat.
Mengenai tarif, kata dia, belum ada keputusan dari pusat, termasuk apakah KA Bandara ini akan bersifat perintis atau komersial.
Baca juga: KA Bandara Adi Soemarmo beroperasi 20 Desember
Baca juga: KAI resmikkan ruang tunggu KA Bandara di Stasiun Solo Balapan
"Kami belum dapat bocoran, nanti kalau memang sudah saatnya akan kami berikan informasi, yang pasti untuk tarif akan ditentukan oleh pusat. Lagipula saat ini kan masih dalam tahap sosialisasi," katanya.
Sebelumnya, Kepala Stasiun KA Bandara Helly Indrayanto mengatakan sejauh ini penggratisan KA Bandara masih diberlakukan. Meski demikian, ia belum mengetahui akan diberlakukan hingga kapan.
"Saat launching KA Bandara pada tanggal 29 Desember 2019 itu kan Menteri Perhubungan juga hadir. Beliau mengatakan KA ini akan digratiskan hingga dua bulan. Jadi kemungkinan akan berlaku hingga akhir bulan Februari," katanya.
Meski demikian, dikatakannya, sejauh ini jumlah penumpang pesawat yang menggunakan jasa KA Bandara ini masih lebih kecil jika dibandingkan masyarakat umum yang ingin mencoba KA tersebut.
"Dari kapasitas 2.400 penumpang/hari, untuk jumlah penumpang turun dari pesawat yang menggunakan moda transportasi ini tidak lebih dari 100 orang. Kalau untuk okupansinya secara keseluruhan sekitar 65—70 persen/hari," katanya.
Sedangkan pada saat hari libur, tingkat keterisian KA Bandara bisa sekitar 80—90 persen.
Baca juga: Dilengkapi kereta bandara, Adi Soemarmo optimistis rebut pasar Yogyakarta