Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota Surakarta hingga saat ini masih menunggu kebijakan pemerintah pusat terkait bawang putih yang akhir-akhir ini harganya terus naik akibat tersendatnya pengiriman komoditas tersebut dari China.
"Mengenai bawang putih ini kemarin sudah diprediksi bahwa akan ada kenaikan harga akibat merebaknya virus Corona," kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Surakarta Heru Sunardi di Solo, Rabu.
Ia mengatakan sejauh ini Dinas Perdagangan Kota Surakarta sudah meminta pemerintah pusat agar kran impor tetap dibuka untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Baca juga: Harga bawang putih di Solo meroket
"Di sisi lain tugas kami adalah mengimbau kepada masyarakat agar bijak dalam belanja. Selain itu kan TPID (Tim Pengendalian Inflasi Daerah) sudah ada sikap termasuk sidak dan rapat yang kami lakukan beberapa waktu lalu," katanya.
Terkait dengan penghentian pengiriman bawang putih dari China ke Indonesia, pihaknya juga belum dapat dipastikan.
"Saya detilnya tidak tahu. Yang pasti saya dapat informasi dari Pemerintah Provinsi bahwa sejauh ini stok barang masih aman namun memang tidak disampaikan stok aman sampai kapan," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Wali Kota Surakarta Achmad Purnomo mengatakan nantinya akan ada semacam Bulog kecil untuk menjaga stok komoditas pokok khususnya bawang putih, bawang merah, dan cabai.
"Jadi ke depan kami punya stok sendiri namun memang terbatas beberapa item saja. Ini juga bisa untuk mengetahui penyaluran rantai distribusi, kalau biasanya kan dari produsen ke pengepul, baru kemudian ke pedagang dan selanjutnya ke masyarakat," katanya.
Sementara itu, ia memastikan pengiriman bawang putih tidak akan berhenti meskipun ada wabah virus Corona di China.
"Wuhan itu jauh dari tempat pengiriman bawang putih. Jadi untuk kebutuhan bawang putih saat ini memang belum masuk, biasanya nanti di bulan ketiga," katanya.
Baca juga: Stok bawang putih impor di Kudus mulai menipis
Baca juga: Harga bawang putih di Purwokerto tembus Rp60.000/kg
"Mengenai bawang putih ini kemarin sudah diprediksi bahwa akan ada kenaikan harga akibat merebaknya virus Corona," kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Surakarta Heru Sunardi di Solo, Rabu.
Ia mengatakan sejauh ini Dinas Perdagangan Kota Surakarta sudah meminta pemerintah pusat agar kran impor tetap dibuka untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Baca juga: Harga bawang putih di Solo meroket
"Di sisi lain tugas kami adalah mengimbau kepada masyarakat agar bijak dalam belanja. Selain itu kan TPID (Tim Pengendalian Inflasi Daerah) sudah ada sikap termasuk sidak dan rapat yang kami lakukan beberapa waktu lalu," katanya.
Terkait dengan penghentian pengiriman bawang putih dari China ke Indonesia, pihaknya juga belum dapat dipastikan.
"Saya detilnya tidak tahu. Yang pasti saya dapat informasi dari Pemerintah Provinsi bahwa sejauh ini stok barang masih aman namun memang tidak disampaikan stok aman sampai kapan," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Wali Kota Surakarta Achmad Purnomo mengatakan nantinya akan ada semacam Bulog kecil untuk menjaga stok komoditas pokok khususnya bawang putih, bawang merah, dan cabai.
"Jadi ke depan kami punya stok sendiri namun memang terbatas beberapa item saja. Ini juga bisa untuk mengetahui penyaluran rantai distribusi, kalau biasanya kan dari produsen ke pengepul, baru kemudian ke pedagang dan selanjutnya ke masyarakat," katanya.
Sementara itu, ia memastikan pengiriman bawang putih tidak akan berhenti meskipun ada wabah virus Corona di China.
"Wuhan itu jauh dari tempat pengiriman bawang putih. Jadi untuk kebutuhan bawang putih saat ini memang belum masuk, biasanya nanti di bulan ketiga," katanya.
Baca juga: Stok bawang putih impor di Kudus mulai menipis
Baca juga: Harga bawang putih di Purwokerto tembus Rp60.000/kg